95.

4.2K 405 75
                                    

Maljum Selamat membaca








30 menit kemudian

Pintu ruangan ara terbuka, terlihat brian yang baru keluar. Chika yang melihat itu langsung melepas pelukannya dengan shani dan langsung mendekati brian.

" brian gimana ara"...

Brian membuka maskernya, chika dan yang lain nya dari tadi udah rada-rada cemas menunggu jawaban brian.brian bisa melihat wajah kecemasan di wajah mereka semua.

" brian jawab"..bentak chika

" chika sabar"..ucap aya

Brian tersenyum

" kak chika, kak ara udah sadar"..ucap brian

" alhamdulillah "..

mereka mengucapkan nya serentak, sedangkan chika tidak dapat berkata-kata dia speechless.

" kak ara mau ketemu sama kak chika, silahkan masuk duluan,yang lain nya tunggu dulu disini yaa"..

Chika menoleh ke ara mama shani dan cio, selaku orang tua ara, cio dan shani tersenyum dan mengangguk tanda mengizinkan chika duluan.

Setelah mendapatkan izin dari papa dan mama nya ara, dengan langkah pelan ia mendekati pintu ruangan ara, kemudian dengan perlahan chika membuka kenop pintunya.

terdengar suara pintu yang terbuka, ara mengedarkan pandangannya ke arah pintu,terlihat lah seosok bidadari yang di rindukan ara, Chika dan ara saling menatap.

Mata ara masih sayu, dia masih sangat lemah karena baru sadar,tapi Ara berusaha tersenyum kearah chika, chika pun tersenyum meski air matanya dari tadi tidak henti menetes di pipi chubby nya,dengan susah payah ara merentangkan tangannya.

" katanya kangen kok aku cuma di liatin "..ucap ara

Mendengar itu, dengan sedikit berlari chika menghambur kan dirinya ke dalam pelukan ara, dia sampai lupa kalau dia lagi hamil. Chika menangis sesenggukan dalam pelukan ara,ara mengusap belakang chika.akhirnya chika bisa merasakan lagi pelukan hangat ara. Ara pun membelai rambut chika,dan mencium kening chika lama, chika memejamkan mata nya menikmati ciuman dari ara.

" chika, aku kangen"..ucap ara

" hmm "...

" kok cuma hmm"..

"Iyaa aku juga kangen, kamu kenapa tidur nya lama, aku takut banget tau"..

"Hmmm.. Maaf bukan mau aku, tapi tubuh ku yang terlalu lemah, yang penting sekarang aku udah kembali kan". .

Chika melepas pelukannya, dan menatap ara, tanpa babibu Chika langsung mencium bibir ara, ara mengapai pipi chika dan mengusap nya, ara mencoba menyeimbangi ciuman chika, tiada nafsu di sana hanya ciuman rasa kangen yang ingin mereka salurkan.

" hmmm,, love you chika"..

"I love you more ra, ra"..

" hmmm"..

"Jangan tinggalkan aku lagi ya, cukup sebulan ini, aku takut banget"..

" iyaa, gak akan"..

Mata mereka saling menatap, tiba-tiba baby twins mereka bergerak-gerak seakan juga merasakan kebahagiaan yang sama dirasakan chika.chika mengapai tangan ara dan meletakkan nya di perut nya.

" ra, kamu bisa rasa kan gerakan mereka "..

Ara tersenyum dan mengangguk, ara memegang perut chika dengan dua belah tangan nya.

Sebuah Suratan ( Chikara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang