Ara baru aja bagun, dia menggeliat dan lengan sebelah nya terasa berat, karena chika tidur berbantalkan lengan nya. Ara tersenyum karen pas bangun tidur bisa langsung menatap wajah bidadari nya, di rapikan nya rambut chika karena ada yang menutupi wajah chika.
Suasana dingin di Puncak cukup membuat dia gak mau bagun, dan ingin terus memeluk chika. Ara mengusap-usap perut chika yang di dalam selimut, ara bisa merasakan gerakan bocil yang bergerak gerak. Ara tersenyum. Dengan perlahan, ditariknya lengannya dan meletakkan kepala chika di bantal.
Ara membuka selimut chika, lalu ara tengkurap pas di depan perut chika, di buka nya beberapa kancing piyama chika yang di bawah. Dia mulai mengajak bocil nya bicara, karena kalau subuh bocil nya sangat active.
" assalamualaikum anak ayah, udah bagun yaaa "...sambil mengusap perut chika
" suka gak ayah bawa liburan "..
Bocil terus bergerak-gerak, membuat ara semangkin gemes.
" ini gak anak gak bundanya selalu bikin ayah gemes, gak usah nakal yaa selama liburan "..ara tersenyum
karena setiap ara habis ngomong bocil pasti bergerak memberi respon. Ara mencium perut chika lama, dan mengusap nya.
Tiba-tiba ara merasa kepalanya ada yang memegang, pas ara menoleh ternyata chika udh bagun, terlihat senyum manis chika.
" sayang, maaf aku ganggu tidur kamu yaa "..tanya ara
" enggak kok, aku kebagun sebab ngerasa gerakan dedek yang active banget, ternyata lagi main sama kamu "..
" maaf yaa kamu jadi bangun"..ara tersenyum
" ini udah jam berapa raa "..
" udah mau masuk sholat subuh, kita sholat dulu yuk "...
" ayok "..ucap chika
Ara membantu chika buat duduk. Lalu ara turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi, disusul chika buat wudhu.
Setelah sholat subuh, ara kembali duduk di atas kasur, dia menyalakan TV. Sedang kan chika baru keluar dari kamar mandi, rambut nya di cepol nya, sehingga terlihatlah leher putih chika.
Ara yang melihat chika saat itu langsung tersenyum lebar. Chika terkekeh melihat wajah suami nya saat itu.
" kenapa liatin aku kayak gitu "...
" gak pp, emank gak boleh"..
" kok aku merasa aura aura bakalan ada something yaa "...ucap chika sambil tersenyum
Ara bangkit dari kasur dan menghampiri chika. Sambil tersenyum lebar. Dan memeluk chika, chika mengalungkan tangan nya di leher ara.
" kamu tau gak aku gak bisa nahan setiap lihat kamu "..
Takk...
Chika menjentik kening ara" aduhhh chika, suka bener dah. Sakit"...
" maaf, lagian kamu sih pikiran nya mesum mulu"..cengir chika, sambil mengusap kening ara.
" mesum ke istri sendiri gak pp kan dari pada aku mesum dengan gad.. "..
Ucapan ara terpotong, karena chika menutup mulut ara dengan tangan nya.
" ada aku, kamu gak usah macem-macem di luar ,aku hak kamu ,kamu bebas mengauli nya"..dengan nada pelan.
Ara memegang tangan chika yang berada di mulut nya." gak akan, aku gak akan macem-macem di belakang kamu, aku janji. Kenapa harus mencari kaca kalau berlian sudah ku miliki"..ucap ara
Ara langsung mencium bibir chika, yang dari semalem udah di incar nya, di lumat nya bibir chika, tentu saja di sambut chika, dengan senang hati. Ara mengisap bibir bawah dan bibir atas chika bergantian. Chika meramas kerah baju piyama ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Suratan ( Chikara )
RomanceIni cuma certa fiksi ku ya, jangan di bawa ke real life mereka cukup di nikmati disini aja. Mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga, pasangan muda yang menikah karena perjodohan.. Lebih tepat nya udah suratan yang di atas. " aku berjanji akan m...