79. yang di tunggu

5.3K 442 85
                                    

Kini chikara dan badrun sudah berada disebuah cafe, mereka memesan minuman terlebih dahulu,saat menunggu pesanan mereka datang tiada obrolan di antara mereka,sehingga lah pesanan mereka datang baru laa ara membuka pembicaraan.

" to the point aja kamu mau ngobrol apa sama aku dan chika "..

" aku mau minta maaf sama kamu dan chika, maaf banget udah ganggu kehidupan kalian "..

Ara terdiam sejenak, lalu menoleh ke arah chika.

" ya udah,gak pp drun udah aku maafin kok"..

Chika menoleh ke arah ara dan menatap wajah ara,rasa tidak percaya gimana bisa ara dengan santai nya ngomong kek gitu jelas-jelas disini ara yang sangat tersakiti, tangan ara menggenggam tangan chika lalu ara tersenyum kepada chika. Chika merasa bersalah.

" hati kamu terbuat dari apa sih ra, sehingga dengan sesantai itu ara mengucapkan nya"..batin chika

"aku mau jujur sama kalian berdua, tapi aku bener-bener minta maaf, awal nya aku cuma menuruti permintaan vito buat ngehancurin rumah tangga kalian, karena dia playing victim dengan cerita ke aku dan mencoba meyakinkan ke aku bahwa dia korban, dia bilang chika selingkuh dan ninggalin dia dan lari ke dalam pelukan kamu ra, terus dia cerita dia di fitnah sehingga dia di penjara.karena aku terlalu banyak makan Budi sama keluarga nya aku setuju buat membantu dia. Tapi sekarang aku udah tahu cerita sebenarnya setelah kak deo dan mirza yang menceritakan nya ke aku, terus soal chika, awal nya emank mau balas dendam, tapi setelah selalu bersama di lokasi shooting aku beneran sayang dengan dia apa lagi chika seperti merespon."..

" maksud kamu apa cerita soal chika,mau bilang kalian beneran saling Cinta gitu "..ucap ara

Yang tadinya ara udah mencoba ikhlas, mendengar pengakuan badrun tentang chika, membuat dia sedikit emosin

" araaa,enggak kok raa"..ucap chiks

"Tenang dulu raa, gak bukan begitu maksud aku, aku memang sayang dengan dia, tapi chika enggak cuma aku yang berlebihan,karena keseringan ketemu kita jadi deket, jadi kita sering share, ngobrol tapi chika gak ada rasa sama aku, aku yang berlebihan. Kita deket tapi chika nganggab aku cuma temen.saat chika minta stop hubungi dia dari situ aku mulai ngancem dia buat cerita ke kamu, ini beneran ra chika gak ada rasa kok sama aku, kalau pun kita sering jalen waktu itu kita perginya bersama team film maaf banget udah jadi punca masalah kalian"..ucap badrun

Ara terdiam dan menatap mata badrun mencoba mencari kebohongan di mata badrun, tapi ara tidak menemukan nya, sedangkan chika hanya terdiam.

Terdiam bukan ngerasa gimana-gimana,chika diam karena chika yakin ara dewasa dan bisa menilai sendiri.dan Chika diam karena mulai ngerasa pusing dan ara tidak menyadari itu, chika mencoba biasa aja di depan ara dan badrun.

" maaf yaa raa chik, maaf banget"..badrun mengangkat kedua tangannya

" aku udah jera masuk rumah sakit ra, ampun banget raa hee, maaf yaa"..

"Hmmm kalau macem-macem lagi awas aja kamu, dan iyaa udah ku maafin kok, terima kasih juga"..

" untuk "..ucap badrun heran, kenapa ara berterima kasih.

Chika pun keheranan dengan ara.

" terimakasih untuk apa ra"..ucap badrun

" ya terimakasih,karena dari semua yang telah terjadi bisa membuat aku lebih kuat dan bijak dalam mengambil keputusan, dan aku anggap yang terjadi sebagai pembelajaran diri untuk mendewasakan diri lagi"..

" hmmm emang gak salah pilihan chika, gak heran chika begitu mencintai mu raa, sekali lagi maaf yaa raa"..

Badrun mengulur kan tangan nya dan disambut oleh ara. Setelah itu badrun pamit terlebih dahulu. Dan meninggal kan chika dan ara.

Sebuah Suratan ( Chikara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang