Tema 90's menjadi pilihan bagi panitia alumni yang berkesempatan untuk menyelenggarakan pesta alumni pertama bagi angkatan Katarina dan ketiga sahabatnya yang lain. Katarina menggunakan pakaian yang betul-betul membutuhkan waktu yang sangat lama untuk meyakinkan kekasihnya agar memperbolehkan dia tidak menutup rapat jaket yang dia pakai untuk acara pada hari ini. Hanya, yang tidak diketahui oleh Katarina pada saat itu adalah Welsen dengan sengaja tidak memberikan ijin untuk memakai pakaian itu karena dia hanya ingin melihat tingkah lucu dari Katarina.
"Lo beneran bolehin dia pakai baju kayak gitu?" tanya Sam dengan raut wajah penuh tanda tanya yang sangat amat besar.
"You know that I master boxing right?" Welsen menaik-turunkan kedua alisnya dengan perasaan bangga, "that is the reason why I am fine with her outfit. Actually, she looks hot and cute at the same time. Don't you think so?" Mata Welsen sedari tadi tidak pernah terlepas dari wanita yang sekarang sedang sibuk untuk memastikan bahwa soundsystemyang mereka gunakan dapat berfungsi dengan baik.
"She looks ... fine," jawab Sam.
"I mean, look at her cute smile when she nailed something," Welsen memberitahu.
Sam memutar bola matanya jengah, dia sama sekali tidak bisa mengenali sahabatnya ketika sedang jatuh cinta seperti ini. "Yeah, she looks fine and you look dumb," kemudian dia meninggalkan Sam untuk mencari calon istrinya yang hari ini menjadi plus one-nya dalam pesta reuni. "Hey," sapa Sam ketika dirinya menemukan perempuan dengan usia kandungan dua bulan, tapi masih bisa berpakaian layaknya remaja seusianya.
"Hey," balas Abigail dengan senyuman yang malu-malu, dia belum pernah menjadi plus one siapapun di sepanjang hidupnya. Tidak saat promnight sekolahnya ataupun di pesta kelulusannya karena dia sibuk untuk mengurus pemindahan kewarganegaraan dirinya untuk dapat tinggal lebih lama di Paris, tentunya dengan bantuan Sam.
"Akhirnya sampai juga," kata Sam, lalu dia menyipitkan matanya dengan penuh tanda tanya yang besar, "jangan bilang lo nggak mau gue jemput karena lo pakai baju gue? Ya kan?"
Abigail terkekeh pelan, "Well, you know that I can not use mine, right? Masih belum punya waktu juga untuk belanja apalagi lo tau kalau surat keputusan pindah warga negara gue masih belum keluar sepenuhnya," dia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat dan tidak menemukan orang yang dia cari, kemudian dia melanjutkan pembicaraannya dengan Sam, "technically, I am using your shirt and pants—Thank God, top gue masih muat dan nggak akan menghalangi perut gue."
"Damn right, Madam," Sam menganggukan kepalanya untuk mengiyakan apa yang dikatakan oleh Abigail, dia melangkahkan kakinya dua langkah ke depan agar lebih dekat pada perempuan itu dan mengatakan, "you look beautiful. Maybe this is the time I realize Abigail Clinton is very pretty."
Siapa yang tidak tersipu malu kalau disebut cantik oleh pria yang akan menikahinya dalam beberapa hari kedepan? "Butuh koreksi nggak? Masih tiga hari lagi gue baru jadi Abigail Clinton."
"Di mata gue, lo selalu jadi Abigail Clinton. Saat kita ketemu malam itu di Paris, lo udah masuk ke dalam keluarga gue. Ya, saat itu juga, Bi," ujar Sam dengan tulus, matanya memancarkan aura yang benar-benar beda daripada yang sebelumnya.
"Bisa nggak terlalu manis nggak ya, pasangan muda?" Katarina berjalan ke arah mereka berdua dan dengan segera memeluk perempuan yang tidak lain adalah Abigail, perempuan yang berhasil menaklukan sahabatnya yang terlalu lama jomblo akibat fokus untuk melanjutkan bisnis Ibunya di bidang fashion di Paris dan berhasil untuk membuktikan bahwa apa yang dikatakannya pada saat di Bali saat itu benar. Welsen memang menyukainya dan dia menyukai laki-laki itu juga. "I ordered mineral water as what your prince wished," kata Katarina pada Abigail dan mengarahkan pandangannya pada Dezel, "minta sama Arifin ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
END OF THE ROAD
Fiksi Remaja---------------------------------------------- This work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no.19 tahun 2002). Any reproduction or other unauthorised use of the written work...