006

18.2K 883 61
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Seorang laki-laki bertubuh besar dengan wajah garang berdiri diambang pintu, "Kenapa kamu pulang?"

Farhan sebenarnya malas untuk bercekcok dengan sang Ayah tapi kali ini entah kenapa emosinya naik seketika.

Farhan menerobos masuk namun Haris mendorong putranya itu hingga jatuh tersungkur ke tanah.

"Kamu di biarin makin jadi, saya malu, Farhan!" Bentak Haris membuat Farhan tak tahan, kalau saja dia bukan Ayah kandungnya mungkin sudah dilawan dari tadi.

Haris mengacak rambutnya frustasi, "Sampai kapan Farhan kamu seperti ini terus?!"

"Sampe lo muak." Ucap Farhan santai lalu menerobos masuk begitu saja.

"FARHAN!" Panggil Haris dengan nada meninggi namun tak dihiraukan oleh Farhan.

Laki-laki itu lebih memilih mengunci diri di dalam kamarnya, ia takut jika kesabarannya habis.

"Kenapa Mas teriak teriak gitu, ga baik di dengar tetangga." Habibah datang menenangkan sang suami namun malah di dorong oleh haris hingga jatuh.

"URUSIN ITU ANAK KAMU, BUAT SAYA MALU TERUS!" Teriak Haris membentak Habibah.

Seorang perempuan mengenakan dress mini datang menghampiri mereka, "Sudahlah Mas jangan terlalu di pikirin, namanya juga anak-anak." Perempuan bernama Diana itu mengelus punggung Haris membuat sang empunya tenang lalu duduk.

Diana adalah istri kedua Haris yg berarti Ibu tiri Farhan. Semenjak kehadiran Diana suasana rumah menjadi berbeda, tak seharmonis dulu. Ya karna sang ayah selalu membela istri keduanya hingga Habibah sebagai istri pertama hanya bisa mengalah.

Kalau di tanya kenapa Habibah tidak meminta cerai saja? Habibah adalah perempuan cantik yg taat agama, ia tau jika perceraian itu di benci oleh tuhannya, maka karna itulah ia terpaksa mempertahankan pernikahannya yg sedang terombang-ambing. Itupun demi putra semata wayangnya itu.

Habibah mendekati haris, bersujud di kaki haris, "Maafin Farhan ya Mas, tapi biar gimana pun dia anak kandung kamu." Ucap Habibah meneteskan air mata.

"SUDAHLAH KAMU SANA GA USAH DEKAT-DEKAT DENGAN SAYA! KAMU SAMA ANAK KAMU SAMA AJA BUAT SAYA MALU, LIAT PAKAIAN KAMU YG KUCEL KAYA PEMBANTU! COBA CONTOH DIANA INI, CANTIK, ANGGUN, BERSIH. GA KAYA KAMU!" Bentak Haris mencaci Habibah.

Hal itu tentu membuat emosi Farhan menggebu-gebu lalu keluar mendekati Haris, ia menarik kera baju Haris hingga sang ayahnya itu berdiri sejajar dengan dirinya.

"LO BOLEH HINA GUE SEMAU LO, TAPI JANGAN MAMA GUE!" Bentak Farhan membuat sang Ayah tertawa santai.

"Lah memang kenyataan? Kalian berdua sama-sama memalukan." Ketusnya.

Farhan mendorong Haris hingga jatuh terduduk di kursi, "LO LAKI-LAKI BRENGSEK YG GA TAU DI UNTUNG! GA TAU DIRI LO HIDUP DI HARTA MAMA GUE, KALO SAJA LO BUKAN PAPA KANDUNG GUE, UDAH GUE BUNUH LO DARI DULU." Balas Farhan dengan nada meninggi.

Tak mau kehilangan akal, Farhan membantu Habibah untuk berdiri lalu mengantar ke kamarnya.

Habibah terduduk di ranjang, ia memandangi wajah putra semata wayangnya itu, "Maafin Mama ya sayang, karna Mama kamu harus malu juga di depan keluarga baru Papa kamu." Lirih Habibah memeluk Farhan.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang