010

17.1K 684 2
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Bugh!

"Arghhhhh." Teriak Zara setelah berhasil meninju cermin toilet hingga retak.

Ntah mengapa dirinya sangat hancur kali ini, padahal hanya karna masalah sepele.

"Lo jahat han! Lo bohong! Lo bilang ga suka liat gue nangis, but why? Lo suka buat gue nangis!" Lirihnya menatap dirinya di pantulan cermin yg retak.

Terlihat darah segar mengalir di punggung tangannya, "Lo egois, ini ga adil! Lo cemburu liat gue deket sama cwo lain tapi kenapa lo boleh ngelakuin itu! Kenapa lo kasi gue harapan dan pada akhirnya lo hancurkan." Zara tak kuasa menahan bendungannya. Pipi chubbynya sudah di banjirin air mata.

Tok..tok..tok

Mendengar ketokan pintu, Zara mencuci wajahnya lalu mengelap air matanya dengan teliti.

Ia tersenyum miris melihat wajahnya di cermin. "I'm fine, thank you!" Ucapnya lalu membalikkan badan untuk membuka pintu.

Terlihat seorang laki-laki di ambang pintu toilet, tidak! Dia bukan Farhan, melainkan Zaki.

"Lo gpp?" Tanya Zaki.

Zara menganggukkan kepala tapi ekpresinya tak bisa membohongi semuanya.

Zaki mendekat lalu mendekap perempuan itu, "Gue tau lo lagi ga baik-baik aja." Ucap Zaki membuat benteng pertahanan Zara runtuh.

Dia menangis di dalam dekapan Zaki.

"Udah sekarang balik ke lapangan ayo, ada pengumuman penting nanti!." Ajak Zaki.

Zara menggelengkan kepalanya, "Kakak duluan aja, nanti Zara nyusul."

Zaki akhirnya meninggalkan Zara yg masih berada di dalam toilet.

Zara berbalik menatap pantulan dirinya di cermin, "Kenapa sih lo lemah banget, Zar! Harusnya dia bisa lo juga bisa, tapi kan kalo gue ngelakuin itu, berarti gue sama aja dong kaya dia. Eh kan gue ga punya hubungan apa-apa sama dia." -Batin Zara berusaha bergelud dengan pikirannya.

"ARGHHHH!" Teriaknya frustasi lalu kembali meninju cermin yg tadinya retak sekarang menjadi hancur lebur, tak berbentuk.

"Zara! Lo apa-apaan sih!" Seorang laki-laki langsung menariknya, dia Farhan, pelaku dari semua ini.

Farhan memeluk Zara dengan kuat, "Gue udah bilang kalo ada masalah cerita ke gue, jangan lo pendam sendiri." Lirih Farhan membuat bendungan air mata Zara runtuh.

Andai dia tau wkwk

Farhan melepaskan pelukannya lalu beralih menatap tangan Zara yg penuh darah.

Krek!

Ia menyobek seragam sekolahnya lalu membalutkan ke tangan Zara.

"E-eh baju lo?" Zara terkejut namun di balas senyuman tulus oleh Farhan, "Ga papa, dari pada tangan lo sakit." Ucapnya.

Seketika Zara bingung dan berfikir, "Lo punya kepribadian ganda atau gimana sih han? Lo bisa buat gue seolah perempuan paling beruntung dan lo juga bisa buat gue seolah paling tersakiti. Lo bisa ratukan gue dan sekejap mata lo campakkan gue." -Batin Zara menatap nanar manik mata Farhan.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang