038

10K 480 2
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Sebelum mulai kayanya bagus hidupin lagu Judika yang judulnya 'Mama Papa Larang' biar kerasa vibesnya:>

Mama Papa Larang
⏪⏸️⏩

Rumah Sakit Medistra 18:45 WIB

Seorang Dokter keluar dari ruangan IGD.

"Gimana Dok, anak saya?" Tanya Dara penuh khawatir.

"Peluru sudah berhasil di angkat, namun akibat hal itu, anak anda mengalami pendarahan begitu banyak, kami kehabisan stok darah, apa ada yang memiliki golongan darah sama?" Tanya Dokter Sifa.

Abyan langsung maju dan mendekat, "Saya Ayahnya, golongan darah kami sama."

"Kita chek dulu ayo Pak." Abyan pun ikut masuk bersama Dokter Sifa.

Setelah berlalu selama 25 menit akhirnya Abyan keluar dari ruangan, di susul Dokter Sifa, "Kita lihat perkembangan selanjutnya." Ucap Dokter Sifa, "Untuk orang tua pasien, harap ikut saya."

Dara dan Abyan pun berjalan serentak mengekori Dokter Sifa, sementara yang lain masih menunggu.

Farhan mendekati seorang suster, "Saya boleh masuk, Sus?" Tanyanya.

"Boleh, tapi satu orang saja dan waktunya cuma sebentar." Jelas sang Suster.

Farhan mengangguk senang lalu masuk ke ruangan itu. Ia melihat gadisnya yang ceria kini terbaring lemah di brankar rumah sakit dengan semua alat yang terpasang di tubuhnya.

 Ia melihat gadisnya yang ceria kini terbaring lemah di brankar rumah sakit dengan semua alat yang terpasang di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menggenggam tangan Zara, "Gue tau lo pasti bisa, Zar. Gue yakin." Lirihnya lalu mengecup punggung tangan gadis itu.

Tak bisa ia bayangkan seorang Zara yang lincah, ceria sekarang terbaring lemah tak berdaya. Ini semua salahnya!

Saat Farhan ingin meninggalkan Zara, ia melihat ke layar Elektrokardiograf (EKG) detak jantung Zara semakin melemah membuatnya khawatir, hingga?

Tit..tit..tit.....

"DOKTERRR!" Teriak Farhan histeris membuat semua pasukan medis datang.

"Mohon keluar dulu." Suruh Dokter Sifa.

Farhan kini hanya mampu melihat dari dinding kaca. Tak terasa air matanya mulai berjatuhan.

Ia melihat Dokter membawa defribrilator(alat pacu jantung) lalu di sentrumkan ke dada Zara. Ia tak tega melihat itu! Sungguh menyakitkan.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang