009

16.6K 763 35
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

"Kenapa lo bego banget mau aja di manfaatin dia?" Oceh Farhan sembari mengobati tangan Zara yg terluka karnanya.

Farhan terlihat sangat emosi, "Sekali aja coba nurut sama gue, Zar!"

Zara hanya senyum-senyum tak jelas melihat Farhan mengomelinya.

"Di omongi malah senyam-senyum." Kesal Farhan melirik tajam kearah Zara.

"Iya gue minta maaf." Ucap Zara enteng.

Farhan membuang nafas kasar, tak tau lagi bagaimana cara mendidik perempuan ini.

"Cemburu lo?" Celetuk Zara.

Farhan mendekatinya, "Kalo iya, kenapa?" Ketusnya membuat Zara salting sendiri.

Brak!

Nathan datang mendobrak pintu begitu saja. "Aelah malah mesra-mesraan disini." Omelnya dengan nafas terengah-engah.

"Zar, anu!" Ucap Nathan membuat Zara bingung, "Anu apa?" Tanyanya.

"Anu Zar anuuu!" Lagi-lagi Nathan membuat Zara bingung hingga kesal, "Anu apa sat!" Ketus Zara emosi.

Farhan menyodorkan sebotol air mineral kepada Nathan, laki-laki itu langsung meneguk air mineral pemberian Farhan hingga kandas.

"Tarik nafas, bicara pelan-pelan." Suruh Farhan membuat Nathan tenang.

"Itu! KAKAK LO PINSAN, NAR!" Teriak Nathan panik.

Zara dengan cepat berlari kearah kerumunan di tengah lapangan.

Ia melihat kakaknya yg sudah pinsan di pangkuan Aulia dengan luka lebam di pipi dan darah yg mengalir segar di sudut bibir dan hidungnya.

"Malah di liatin doang, tolol!" Ketus Farhan emosi, Farhan menggendong Kara lalu membawanya ke UKS.

"KAKAK GUE KENAPA SAT!" Bentak Zara pada kerumunan itu.

Aulia mendekati Zara, "Tadi Kak Kara ga sengaja nginjak kaki Viola, Kak Kara udah minta maaf tapi tuh si nenek lampir ga terima, nah terus dia berantem sama Viola, Kak Kara ngelawan dengan cara dorong Viola sampe jatuh, eh keliataan sama abangnya Viola dan ya Kak Kara di hajar sama Bang Reza, Kakel kita." Jelas Aulia membuat Zara emosi.

"MANA MEREKA SEKARANG?" Tanya Zara dengan emosi membara.

"Di kelas 12 ipa-1." Jawab Aulia.

Zara berdiri memperhatikan semua orang, "LO SEMUA DIAM AJA NGELIAT ORANG DI HAJAR GITU? TERUTAMA KALIAN PARA OSIS! GA BECUS KERJA KALIAN! GA PANTES KALIAN JADI OSIS KALO NGELIAT KEJADIAN GINI GA BERANI BERTINDAK, JANGAN KARNA DIA TEMEN KALIAN JADI KALIAN BELA DIA!" Teriak Zara emosi menunjuk-nunjuk para anggota Osis.

"PANTES MASIH BANYAK KORBAN BULLY DI SEKOLAH INI, OSIS SAMA LINGKUNGANNYA AJA GINI, GA ADIL. KALIAN TAU APA YG LEBIH KEJAM DARI PADA PELAKU PEMBULLYAN? YA KALIAN SAKSI YG GA BERANI BUKA SUARA. KALIAN KEJAM."

"Zar, kita tadi udah berusaha nahan Reza, tapi dia brutal." Ucap Zaki.

Zara tertawa miris, "Letoy lo jadi cwo!" Ketusnya mendorong Zaki.

Ini adalah kali pertama Zara melawan para senior, setelah sekian lama ia diam saat di tindas dan pada akhirnya dia yg bersuara.

Setelah selesai memaki-maki semua orang, Zara dan Aulia pergi ke kelas 12 Ipa-1 meninggalkan kerumunan orang-orang yg sudah mematung disitu.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang