018

14.5K 630 0
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Bugh!

"Brengsek! Jangan sentuh Zara!" Bentak Farhan menarik kerah baju ketua dari 7 laki-laki yang baru saja ia bantai habis.

Padahal hampir sedikit lagi ia berhasil merebut semuanya dari Farhan, ia hampir merebut kebahagiaan bahkan harapan hidup Farhan. Ia tau kelemahan Farhan adalah Zara, maka ia akan menghancurkan gadis itu agar Farhan mulai melemah dan menyerah. Namun ia salah, seorang Farhan malah sangat murka sekarang, sepertinya benar, ia tak akan melihat dunia besok.

Brak!

Tubuh Farhan jatuh terbaring ketika laki-laki misterius itu memuluknya dengan balok kayu besar.

Laki-laki itu membekap Zara lalu menodongkan pistol kepada Zara, "Nyerah atau lo ga akan liat dia tersenyum lagi besok!" Ancamnya membuat Farhan terdiam seribu bahasa. Ia benar-benar tak memiliki pilihan sekarang.

"Jangan macam-macam, gila!"

"F-Farhan, gue takut, tolong gue, hiks." Farhan semakin tak kuat ketika mendengar lirih tangis gadisnya, rasanya ia seperti tertusuk beribu belati.

"1"

"2"

"3"

Dor!

Sialan! Tembakan itu melesat ketika Renza berhasil menembak tangan laki-laki itu sebelum dirinya melukai Zara.

Renza menarik Zara lalu menyerahkannya kepada Daren.

Nathan mendekati Farhan, "Lo ga papa kan? Tenang, kita semua disini siap beresin semua ini." Ucap Nathan menenangkan Farhan.

Nathan menintin Farhan untuk ke mobil bersama Zara. Mereka duduk di jok belakang.

Farhan menoleh kesamping melihat Zara terpejam dengan raut wajah sendu, rambutnya acak-acakkan, pakaiannya pun sudah sobek dan kotor.

"Brengsek!" Umpatnya tak sanggup melihat Zara seperti itu, ia berkali-kali menyalahkan dirinya sendiri.

Farhan menarik Zara kedalam pelukannya, ia berkali-kali mengecup puncak kepala perempuan itu dan mengucap syukur. Walau ia datang terlambat setidaknya ia berhasil menyelamatkan Zara.

"Sialan, dia berhasil kabur." Lapor Renza kepada Farhan.

"Bangsat, liat aja cepat atau lambat dia bakal mati di tangan gue. Berani dia nyakitin Zara, dia berurusan sama gue." Ucap Farhan sangat murka.

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Zara terbangun dari pinsannya, kini dirinya berada di Rumah Sakit. Ia melirik laki-laki yang tertidur di sofa, tepat di sampingnya dan wanita yang sedang duduk mengenggam tangannya, itu Farhan dan Dara, Ibunda Zara.

Dara langsung memeluk putrinya, "Sayang kamu ga papa kan? Maafin Bunda ga bisa jagain kamu." Lirih Dara penuh sesal.

Zara tersenyum kepada Dara, "Ini salah Zara yang ga bisa jaga diri, Bun. Maaf ya."

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang