FARHAN [Segera Terbit]

048

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

"Zara!" Pekik Zafran langsung mengambil alih pecahan kaca itu hingga tangannya sendiri terluka.

"Lo gila!" Teriaknya memeluk Zara.

"Gue gila? Lo lebih gila, Bang." Lirih Zara di dalam dekapan Zafran.

"Maafin gue, Zar."

"Maaf ga bisa balikin semuanya."

"Gue akan tanggung jawab."

"Gue belum siap."

Zafran menangkup pipi gadis itu, "Gue pasti tanggung jawab Zara, gue  janji!"

Gadis itu menggeleng, "Gue takut mereka kecewa."

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

"Zar! Udah 3 hari ga masuk sekolah, kenapa?" Tanya Thea. Sekarang mereka berada di balkon kamar Zara.

Audrey mengangguk-angguk, "Bu Rose nanyain kamu terus loh, Zar."

Zara menatap sendu langit yang mulai gelap itu.

"Lo sakit? Kok pucat?" Tanya Thea lalu meletakkan punggung tangannya di dahi Zar, benar saja tubuh gadis itu sangat panas.

"Zara kita ke dokter ya?" Ajak Thea di balas gelengan oleh Zara.

Audrey bisa tau dari raut wajah perempuan itu jika ia sedang tidak baik-baik saja.

Mata Audrey seketika beralih kepada tangan sebelah kiri Zara, "Zara ini kenapa?" Tanya Audrey terkejut melihat banyak sayatan di tangan Zara.

"Cuma kena cakar kucing." Elak Zara menutupi tangannya.

"Lo ga ada bakat berbohong, Zar! Alasan lo kurang tepat!" Cetus Thea langsung mengobati tangan Zara menggunakan betadine.

"Ya ampun, Zar. Kamu kok kaya gini, ga sakit apa?" Audrey menggerdik ngeri melihat banyak sayatan itu.

Zara malah tertawa miris, "Ini ga sesakit hati gue, Drey."

"Lo ada masalah apa sih? Cerita ke kita! Kita itu sekarang sahabatan Zara. Lo jangan sembunyiin semua itu, gue tau ada sesuatu yang lo pendam di lubuk hati lo! Mata lo ga bisa bohong Zara!" Thea sekarang benar-benar kesal.

Tak terasa butiran-butiran bening mulai berjatuhan membasahi pipi Zara, dia menangis. Hal itu membuat Thea reflek memeluknya, "Cerita ke kira, Zar. Kita pasti bantu."

"Hati gue sakit, The! Batin gue tersiksa." Lirih Zara di dalam dekapan Thea.

Audrey mengusap puncak kepala Zara, "Masalah apa? Sama tunangan kamu?"

Zara menggeleng, "Bang Zafran."

"Kenapa si Zafran? Dia nyakitin lo? Biar gue hajar dia!" Cetus Thea tersulut emosi.

"Dia udah hancurin hidup gue, dia rebut masa depan gue."

"Maksut lo apa Zar?"