057

7.4K 301 1
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Aulia hanya mampu menunjukkan senyum tipisnya, "Mereka cuma pengen keadilan, tapi cara mereka salah."

"Maksut lo?"

"Kita lihat saja ujungnya."

Zara kembali fokus pada handphone itu, "Catat semua nama yang terlibat!" Suruh Zara langsung di kerjakan oleh Aulia.

"Ada 7 orang?"

"Maybe."

"Kita ga tau nama 1 orang itu."

Zara membuat tanda tanya pada urutan nomor 7 tanda ia tak tahu siapa itu, "Selesaikan?" Tanyanya dengan bangga langsung mendapat pukulan pelan dari Aulia.

"Zafran udah di kasih obat tidur?" Tanya Farhan sembari menyeruput coklat hangat.

"Udah, tadi pas si Aila yang ngehadapi dia, aku udah suruh Aila kasih." Jawab Zara membuat Farhan tersenyum bangga.

Zara beralih mendekati Laura yang sedang menjaga Hara, "Ulululu, si bocil udah bobo." Ucap Zara gemas mengambil alih tubuh Hara dari gendongan Laura.

Zara mengecup singkat puncak kepala gadis mungil itu lalu meletakkannya ke keranjang bayi.

"Zar!" Pangil Renza membuat Zara langsung tertoleh karena panggilan itu sangat sulit di artikan.

"Ada orang asing yang coba bobol rumah lo." Lanjutnya membaut Zara semakin takut.

"I-itu Bunda! Dia udah tahan Bunda!" Pekik Zara ketakutan.

Farhan dan Renza saling tatap, "Arahin anak-anak untuk kepung mereka!" Tegas Renza di balas anggukan oleh Farhan.

"Kita berdua turun, lo bertiga tunggu di sini." Kali ini Farhan menegaskan pada ketiga perempuan itu.

"Aku ikut!" Pinta Zara.

"Gue juga!" Kali ini Aulia.

"Ini terlalu berbahaya!"

"Han... Kamu ragu sama aku?"

Ah sudah tak bisa! Farhan sangat lemah dengan tatapan iba gadis itu.

Pada akhirnya Farhan membiarkan mereka berdua ikut sementara Laura menjaga Hara.

Mereka mengendap-endap saat password pintu mulai di buka oleh Dara karena di paksa.

"Mereka ada 20."

"Kepung! Lumpuhin satu persatu!" Tegas Renza lalu mematikan handphonenya.

Renza dan Farhan menunggu di depan pintu dengan sebuah belati di saku dan pistol di tangan sementara Aulia dan Zara berada di balik sofa.

Brak!

Pintu terbuka dengan cepat Farhan mendorong kedua laki-laki yang menahan Dara lalu menarik Dara untuk menjauh.

"Mau apa lo kesini!" Tanya Farhan sembari menodongkan pistol pada segerombolan laki-laki bertopeng itu.

"Just to play around." Balas salah satu laki-laki itu yang merupakan pemimpinnya.

Mereka mulai berlari berhamburan memasuki rumah Zara, dengan cepat tembakan dari Farhan dan Renza melesat tak tahu arah dan lawan.

Dara sudah bersembunyi bersama Zara, "Lo tunggu di sini Zar! Gue maju!" Ucap Aulia lalu menembakkan pistolnya dengan cepat hingga 5 laki-laki tumbang.

"Easy." Gumam Aulia tersenyum bangga namun tanpa di duga sebuah belati menancap mantap di bahunya.

"Shit!" Umpat Aulia lalu menarik paksa belati itu, dengan penuh emosi dan nafas memburu Aulia merobek kulit orang-orang yang ia lihat karena menurutnya mereka sangat menjijikan.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang