074

6.8K 239 0
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Farhan menghentikan mobilnya saat melihat jalanan di depannya sangat padat.

"Ck, apa lagi sih!" Ia kesal sendiri dan memutuskan untuk turun.

Ia berjalan mencari titik kejadian hingga ia melihat beberapa mobil yang kecelakaan di depan sana, "Ini kronologisnya gimana, Pak?" Tanyanya pada seorang bapak-bapak yang berada di sana.

"Katanya mobil-mobil ini kejar-kejaran sama satu mobil sport putih. Pas mobil sport itu banting stir ke kiri, ya begini jadinya. Mobil-mobil ini menabrak mobil lain."

Farhan mengangguk-angguk, "Sekarang di mana mobil sport putih itu?"

Bapak-bapak itu menunjuk ke tempat di mana Zara kecelakaan, "Di sana, dia juga kecelakaan karena ngehindarin anak kecil. Dia nabrak pohon."

Seketika jantung Farhan seakan berhenti berdetak, ia mencoba mengatur nafas dan menepis pikiran-pikiran buruknya.

"Ciri-ciri korban gimana, Pak?" Tanya Farhan lagi.

"Perempuan cantik, bermata biru, rambut pirang panjang sepinggang, kulit putih, kayaknya orang luar, eh engga! Kalo nggak salah dia model yang lagi naik daun itu. Dia bawa bayi perempuan mungkin usianya sekitar lima atau enam bulanan. Bayinya sama persis kayak dia, cantik, berambut pirang dan bermata biru." Jelas bapak-bapak tersebut.

Rasanya Farhan semakin gila mendengarnya, sudah pasti itu Zara, "Sekarang korbannya di mana, pak?"

"Tadi ada seorang laki-laki datang dan bawa perempuan dan anaknya itu ke mobilnya, dia bilang kalo dia suaminya." Jawab sang Bapak lagi.

Farhan langsung terkejut, "Ciri-ciri laki-laki itu gimana?"

"Tinggi sekitar 180an, kulit putih, rahang tegas, badan besar, pokoknya ganteng deh cocok sama Mbaknya. Laki-laki itu pakai mobil sport warna hitam."

Farhan mengeraskan rahangnya, ia mengepalkan tangannya, matanya pun mulai memerah menahan amarah, "Baik Pak, terima kasih."

Bapak-bapak itu mengangguk, "Sama-sama."

Dengan langkah gontai Farhan mengejar mobil sport putih yang sudah tak berbentuk di depan sana.

Ia mencoba menerobos keramaian lalu membuka pintu mobil itu. Hal pertama yang ia temukan adalah, handphone Zara, sling bag Zara dan botol susu Archeline.

Farhan mengambil barang-barang Zara yang tertinggal, ia meremas kuat tali sling bag perempuan itu, "Zara, dimana lo?" Gumamnya pelan menahan emosi dan air mata.

"Jangan siksa gue kayak gini, Zar." Lirihnya lagi.

Tak lama kemudian handphone Farhan berbunyi, ada nomor tak di kenal menelponnya.

"Tenang, jangan panik. Perempuan yang lo cintai baik-baik aja, lo nggak perlu khawatir. Cukup ke sini sendiri dan temui gue, kita tanding by one!"

"Inget, jangan lapor polisi kalo lo bukan banci! Nanti gue kirim alamatnya."

Panggilan itu di akhirin oleh sepihak membuat Farhan menggeram.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang