#02 : Battle Trial

711 106 0
                                    

Maap kemaren lupa publish. Hari ini moga jadi 2 chap. Enjoy

*

Bakugo mengamuk lalu lari menerjang Midoriya dan berakhir diikat Aizawa sensei.

Semua orang takjub melihat softball Midoriya melesat jauh disertai hembusan angin kecang akibat quirknya.

Jari anak itu terluka tapi dia tampak tersenyum puas sambil memandangi Aizawa sensei yang tadi sempat membuatnya down.

***

Hasil tes sudah keluar, aku berada di peringkat ke 7.

Dan seperti yang kuduga, peringkat terakhir adalah Midoriya yang saat ini sedang memandangi namanya dengan wajah pucat.

"Soal eliminasi, itu hanya kebohongan agar kalian memaksimalkan quirk," ujar Aizawa sensei disertai smirk khasnya.

Langsung semua hening dengan muka cengo mendengar pernyataan sang wali kelas.

"Hah ? Bisa bisanya," umpatku menepuk jidat.

"UA memang hebat," Mina ikut menceletuk dengan wajah yang masih setengah tegang.

Hari pertama itu berakhir dengan cepat.

Aku pulang ke apartemenku. Seperti biasa, taman kota lumayan ramai walau di jam sibuk. Aku mampir beli eskrim coklat yang biasa mangkal di pojok taman, terus langsung balik.

"Tadaima!" Seruku lambat lalu merebahkan diri di sofa.

Baru beberapa detik rebahan, ponselku berdering.

Aku yang sedang rebahan menjawab kesal, "halo, maaf gak terima hadiah mobil, kasih saja ke orang lain."

"Hush! Sembarangan, ini Haku lho!" Seru orang di seberang sambungan yang tidak terima dikira penipu hadiah.

"Ohh, Haku……Eh ? Kakak ?!"

"Habis diapain kamu di UA sampe kakak sendiri gak kenal ?"

"Yaa maaf, aku lagi tiduran, males banget," jawabku dengan jantung masih syok.

"Woi, Haku! Telepon gak ngajak ngajak!"

Wajahku merekah, mendengar suara lain yang kukenal dari seberang sambungan.

"Yaa kamu beresin baju saja kok lama." Respon Haku kesal.

"Berisik, sini telponnya!"

Aku tertawa kecil mendengar pertengkaran mereka, "eh, Souma-nii beres beres mau kemana ?"

"Oh masalah itu bahasnya nanti saja, bagaimana hari pertamamu di UA ?"

"Yaah cuma penilaian quirk apalah itu mana pake di prank"

"UA kan ? Ada sistem prank juga toh ! Canggih."

"Canggih matamu !"

Aku menceritakan semua yang terjadi di sekolah tadi termasuk tentang Bakugo yang pagi pagi sudah buat masalah, dan Midoriya yang hampir dikeluarkan karena prank.

Ceritaku terus berlanjut sampai Haku memotong, “Oh iya, Ryuna, tadi kau tanya kenapa beres beres baju kan ? aku ingin memberitahumu sesuatu deh.”

***

Hari hariku di UA selanjutnya berjalan layaknya sekolah biasa. Dimulai dengan pelajaran umum, siangnya saat istirahat kami menikmati makan siang di kantin sekolah.

Selanjutnya adalah kelas sore, pelajaran kepahlawanan.

Pro hero nomor 1, All Might berteriak slogan khasnya dari pintu kelas. Seketika wajah seisi kelas menjadi sumringah.

"Tak perlu basa basi lagi, hari ini kita akan latihan tempur!" Serunya lagi.

Dinding sebelah kiri kelas bergerak keluar membentuk lemari yang didalamnya terdapat koper koper yang berisi baju pahlawan yang sudah didesain saat pendaftaran.

Mina bergegas menarik lenganku, "ayo ke loker ! Ganti baju !"

Kami berdua masuk pertama lalu datang lima anak perempuan sisanya.

"Kostum heromu keren, Seiya-san !" Puji gadis dengan telinga earplug.

Aku tersenyum, "yah, makasih. Omong omong panggil saja aku Ryuna, kita berteman kan ?"

"Haha, kalau begitu lain kali kalian akan kuajak ke rumahku ! Kita minum teh disana sambil mengobrol ya !" Yaoyorozu tersenyum lebar.

"Eh minum teh ?"

"Seperti tuan putri ya?"

"Dia anak konglomerat lho, murid jalur rekomendasi" Uraraka berbisik pelan.

***

"Kalian sangat cocok dengan pakaian tempur kalian!" Puji All Might saat kami semua berdiri gagah dengan baju hero masing masing, "YOSH! Ayo kita mulai!"

Latihan tempur kali ini dibagi menjadi beberapa tim. Setiap dua tim akan diadukan dengan satu tim menjadi villain dan satu tim lagi menjadi hero. Pemilihan tim ditentukan dengan undian.

Awalnya aku berharap bisa setim dengan Mina atau Uraraka yang memang sudah kenal lumayan dekat tapi takdir berkata lain.

"Oi! Deku punya quirk ya ?" Tanya Bakugo kasar.

Sial, aku harus setim dengan rambut landak satu ini dan jadi pihak villain.

"Kau sendiri sudah liat quirknya kan ? Kenapa masih harus tanya ? Lebih baik pikirin strategi. Pasti ini tidak akan mudah," jawabku seadanya yang direspon dengan aura aura tidak enak.

"Latihan tempur antara grup A dan D dimulai!!"

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now