#48 : Hero License

140 21 0
                                    

Hari ujian akhirnya tiba. Pagi ini, kami sekelas berangkat menggunakan bus dengan membawa koper berisi kostum hero kami masing masing.

Gedung tempat ujian kami adalah Stadion Nasional Dagoba. Gedung itu memiliki atap yang berbentuk unik, seperti berpilin. Tapi sisanya mirip seperti arena biasa.

Atmosfer kompetisi mulai terasa. Anak anak dari berbagai sekolah hadir disini, berlomba untuk mendapatkan lisensi pahlawan sementara.

"Kalau kalian lulus ujian ini, kalian akan mendapatkan lisensi pahlawan sementara. Berjuanglah ! Kalian sudah dianggap pahlawan semi-profesional," Aizawa sensei berpesan pada kami.

"Baiklah ! Aku jadi bersemangat," Kaminari mengepalkan tangannya.

Kirishima lalu memanas manasi, "kita lakukan seperti biasa. Se no—"

"PLUS ULTRA !" Kami berseru serempak penuh semangat sampai murid sekolah lain ikut ikutan bersorak.

"Heh ? Siapa nih ?" celetuk Akira.

"Inasa, jangan sembarangan ikutan sorakan orang lain."

"Oh iya," anak itu kemudian membungkuk dalam dalam sampai dahinya menyentuh tanah, "aku benar benar minta maaf."

"Orang aneh. Sebaiknya aku tidak berurusan dengannya," aku mengelus dada.

"Hei, seragam itu—"

"Sekolah elite Jepang Barat, Shiketsu," Bakugo memotong kalimat Jiro.

Ah aku pernah dengar. SMA Shiketsu. Salah satu sekolah pahlawan yang menjadi pesaing UA. Shiketsu di bagian barat dan UA di bagian timur.

"AKU SANGAT TERHORMAT BISA BERSAING DENGAN KALIAN, MURID MURID UA. AKU SANGAT MENYUKAI UA," laki laki yang dipanggil Inasa itu kembali berseru semangat. Semangat yang aneh di mataku, "YOROSHIKU ONEGAISHIMASU !!" Dia kemudian berlalu bersama teman temannya dengan kepala berdarah.

Aku menghela napas. Biar ku tebak, pasti akan ada anak sekolah lain yang tak kalah anehnya menyapa kami sebentar lagi.

"Eraser ?!"

Aizawa sensei menjengit kaget. Seorang wanita berambut hijau terang menghampirinya sambil tertawa tawa bahagia.

"Ayo kita menikah," lanjut wanita itu.

"Nggak mau," jawab Aizawa sensei singkat, padat, jelas.

Wanita itu tertawa lagi, "tidak mau ya ? Hahaha susah sekali bicara denganmu ya !"

Wanita itu adalah Pro Hero, Ms. Joke. Quirknya adalah bisa membuat orang lain tertawa. Tapi sepertinya tidak mempan pada Aizawa sensei. Bagaimana aku bisa tahu ? Karena Midoriya mulai mengoceh excited lagi di sampingku seperti biasa.

Terlepas dari walinya. Kini murid murid didikan Ms. Joke mulai berdatangan.

"Akademi Ketsubutsu, Kelas 2-2. Salam kenal ya," Ms. Joke memperkenalkan murid muridnya.

Salah satu anak laki laki sudah menyerbu ke arah Midoriya dan yang lainnya. Kalau tidak salah dengar namanya Shindo. Disusul teman perempuannya yang langsung mendatangi Todoroki.

Enaknya punya penggemar. Andaikan aku punya setidaknya satu.

"Ryuna Seiya, benar kan ?"

Seseorang mendatangiku. Hari ini memang penuh kejutan. Tapi kejutan kali ini sudah kelewat kagetnya. Aku dan bahkan Akira sama sama tidak menyangka kejutan ini.

Aku tidak akan pernah melupakannya. Rambut panjang ikalnya yang terurai, warna kuning di bola mata elangnya yang menatapku tajam, dan yang paling penting sayap lebar di punggungnya yang dapat berubah menjadi potongan besi itu.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now