#55 : Big Three

123 18 0
                                    

Haiii sori banget telat up nya

Sekolah libur elite sekalinya masuk tugas udh kayak howitzer impact

Dah lah enjoy ♡

*

Keesokan harinya, sekolah dimulai seperti biasa.

Bakugo dan Midoriya kabarnya dihukum Aizawa sensei dan dikurung di asrama selama 3 sampai 4 hari dan selama itu mereka disuruh membersihkan asrama. Jadi pagi ini ketika kami semua berangkat, keduanya sibuk membersihkan ruang tengah dengan penyedot debu.

Aku sendiri tidak bisa berhenti memikirkan kejadian itu. Ketika teman teman lain heboh dengan berita itu, aku berjalan lebih dulu meninggalkan asrama. Entah kenapa aku tidak berani menatap wajah laki laki itu jadi aku pergi duluan, diikuti Akira tentu saja.

Pagi ini seluruh siswa dikumpulkan di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan.

Di tengah jalan kami bertemu dengan anak anak kelas B. Seperti biasa, Monoma yang membuat keributan.

"Aku dengar dari Blatter sensei. Kalau semester depan kita akan mengadakan pelajaran bersama," seorang gadis bertanduk dengan dari kelas B berbicara dengan aksen asing. Sepertinya siswa dari luar negeri.

Akira menyikutku penuh semangat, "hei dia orang asing ! Sama sepertiku !"

"Kau itu blasteran Akira. Tidak sama," jawabku menyikutnya balik.

Akira memang blasteran Jepang dan Eropa. Ibunya berasal dari Jepang dan menikahi pria Eropa. Akira juga lahir di Eropa karena itu mungkin saat ini dia bersemangat bertemu anak dari negara asing juga.

***

Sepanjang hari ini, aku lebih banyak melamun. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri bahkan sepanjang upacara pembukaan tadi juga di kelas. Pikiranku melayang kemana mana seraya aku memandangi dua bangku yang kosong di sebelahku.

Aku baru tersadar ketika mendengar Uraraka berteriak, "lalu kenapa kami harus berjuang keras saat festival olahraga ?!!"

Aizawa sensei sepertinya melihatku yang terkejut lalu menegurku, "kau melamun Ryuna. Dengarkan dengan baik. Ini penting untukmu."

"Ah iya. Sumimasen."

Aizawa sensei kemudian melanjutkan, "baiklah. Kuulangi, kalian akan melakukan kegiatan pahlawan di luar sekolah seperti magang yang sebelumnya sudah kalian jalani. Kegiatan pahlawan diperoleh dari peringkat festival olahraga karena ini merupakan kegiatan yang dipilih siswa, bukan kegiatan kelas. Siswa yang tidak memiliki peringkat akan sulit mendapatkan rekrutan."

"Lisensi pahlawan sementara memungkinkan kalian mengikuti kegiatan pahlawan yang lebih formal dan dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena pergerakan penjahat yang semakin sering terjadi, kedepannya partisipasi kalian dalam kegiatan pahlawan akan lebih dipertimbangkan. Aku akan menjelaskan detailnya nanti."

Aizawa sensei mengakhiri pertemuan hari itu, dilanjutkan dengan pelajaran bahasa inggris oleh Present Mic dan seterusnya.

Hari itu berjalan dengan cepat. Matahari sudah tenggelam meninggalkan semburat oranye di langit.

Kami sepertinya dilarang memberitahukan pelajaran hari ini pada kedua "tahanan" itu. Aku sedikit kasihan karena baru sehari saja sudah banyak informasi yang mereka tertinggal.

"Hei bagaimana menurutmu, Ryuna, tentang kegiatan pahlawan," sapa Akira. Cepat sekali dia sudah beres mandi. Dia mendatangiku dengan handuk tersampir di lehernya.

"Bagaimana ? Hmm... kurasa aku ingin ikut Souma dan Haku saja. Mereka sudah pasti menerimaku kan ?"

"Hee, kau kan punya peringkat seingatku. Kau tidak perlu cemas tidak direkrut."

Aku menunduk, "yah sejak sistem asrama dimulai aku jadi jarang berhubungan dengan Souma dan Haku. Aku hanya rindu."

Akira memandangiku yang sedang menunduk dengan tatapan kosong, "kau banyak melamun hari ini. Kau tidak apa apa ?"

Aku menghela napas berat, "entahlah."

***

Siang dan malam berganti. Tiga hari sudah berlalu, Midoriya akhirnya menyelesaikan masa hukumannya dan kembali ke sekolah.

Sampai sekarang aku belum berani bicara dengan Bakugo, walaupun anak itu beberapa kali sepertinya mengajakku bicara, tapi aku terus menghindarinya. Semoga dia tidak membenciku.

Hari ini, untuk penjelasan lebih detail tentang kegiatan pahlawan, Aizawa sensei mengundang Big Three, tiga siswa kelas tiga terbaik di UA. Dua laki laki dan satu perempuan.

"Kalau begitu silahkan perkenalkan diri kalian," ujar Aizawa sensei pada ketiga senpai kami itu. "Dimulai dari Amajiki."

Laki laki berambut ungu gelap yang dimaksud menatap tajam ke depan. Tatapannya tajam sampai membuat seisi kelas menelan ludah karenanya. Namun, hal berikutnya yang terjadi dia malah membalikkan badan setelah sibuk bergumam sendiri dengan tubuh gemetar. Aura menekannya hilang seketika.

Akhirnya temannya, seorang gadis jelita, sambil tersenyum lebar menggantikan perkenalannya, "dia adalah Amajiki Tamaki dan aku adalah Hado Nejire. Hari ini, kami bertugas menjelaskan pada kalian tentang kegiatan pahlawan."

Ramah di awal kemudian berakhir sama seperti Amajiki senpai sebelumnya, bedanya Hado senpai ribut bertanya penasaran tentang kami. Apapun yang terbayang di kepala ditanyakannya. Ah tapi dia terlihat manis melakukannya walau menjengkelkan.

"Kalian mulai tidak masuk akal," Aizawa sensei berdesis marah.

"Ah maaf sensei. Hanya aku yang masuk akal disini !" kali ini senpai berambut kuning yang mulai berbicara, "kalian bertarunglah denganku !"

Awalan sudah aneh dan di akhir tiba tiba dia mengajak kami bertarung. Keputusan pertarungan itu diizinkan oleh Aizawa sensei. Akhirnya kami berganti baju dan berkumpul di Gedung Gamma.

Laki laki itu, namanya Togata Mirio, sepertinya benar benar serius ingin menghadapi kami.

Astaga terkadang aku bingung dengan makhluk makhluk UA. Tampak tidak ada wibawanya tapi sekalinya bertarung mereka luar biasa hebat.

***

Gedung Gamma

"Baiklah. Serang aku kapanpun kalian siap," ucap Togata senpai penuh percaya diri, "siapa yang mau menyerang duluan ?"

Teman teman mulai membentuk kuda kuda, "kita serang bersama !"

Kami mulai merangsek maju menyerang bersamaan. Namun, detik berikutnya sesuatu terjadi. Pakaian Togata senpai lepas dari tubuhnya, dan serangan kami, semua menembusnya seperti mengenai udara kosong.

Aku tersentak kaget. Apa apaan itu ?!

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now