#12 : Blue vs Yellow

371 65 0
                                    

“Mineta-san! Kaminari-san! Kalian menipu kami!” Yaoyorozu berseru marah setelah ditipu dua sejoli Mineta dan Kaminari untuk memakai pakaian cheerleader.

Aku yang baru masuk ke stadion memandang ke arah teman temanku dengan muka lega. Untung tadi dibawa keluyuran jadi aku nggak kena ulah Kaminari and Mineta.

“Kau curang, Ryuna! Kemana kau tadi,” Mina dan Uraraka langsung menyerangku.

Warui na, aku diculik kakakku tadi hehe,” jawabku iseng.

Pertandingan terakhir adalah pertandingan satu lawan satu. Ojiro dan satu anak dari kelas B yang menjadi anggota tim Shinso mengundurkan diri sehingga diganti oleh Shiozaki dan Tetsutetsu dari kelas B.

Lawan sudah ditentukan lewat undian. Ironisnya, lawanku adalah guruku. Ya Kaminari.

“Maaf Ryuna, kali ini aku lawanmu, kau tidak bisa menggunakan petirmu!” Kaminari menepuk bahuku.

Aku terkekeh, “siapa bilang ? Tinggal kita adu saja petir siapa yang lebih kuat !”

Sebelum pertandingan final, ada beberapa perlombaan kecil untuk rekreasi. Aku sendiri tidak mau ikut karena pertandingan terakhir ini pasti adalah puncak dari festival olahraga. Jadi aku tidak mau buang buang tenaga untuk bagian utamanya.

Aku sibuk memikirkan cara mengalahkan Kaminari, karena petir itu quirk alaminya, jadi agak sulit untuk menyainginya. Sekorslet korslet nya Kaminari, quirk nya tetap berbahaya.

DEG

Aku menjengit kaget mendengar suara ranting diinjak di belakangku.

“Ah maaf membuatmu kaget,” yang datang Todoroki.

“Astaga mau copot jantungku, kau ngapain ngendap ngendap coba?”

Todoroki memiringkan kepala, “jantungmu lepas ?”

***

Pak Cementoss membentuk arena pertarungan di tengah lapangan ditambah dengan kursi untuknya sendiri.

Enak banget quirk nya buat bangun rumah.

Aku duduk diantara Uraraka dan Yaoyorozu, di tribun khusus 1A. Pertarungan pertama adalah Midoriya vs Shinso. Aku dapat giliran ketiga.

Pertarungan mereka bisa dibilang cukup singkat. Shinso dengan quirk brainwashing nya berhasil menghipnotis Midoriya dan nyaris menang. Namun, Midoriya mengorbankan jarinya agar tersadar dari hipnotis Shinso. Ia menyerang balik dan membanting Shinso keluar arena. Midoriya menang telak.

Pertarungan kedua, Todoroki vs Sero. Aku tidak berniat melihat pertandingan secara lengkap, aku memutuskan untuk mempersiapkan diri. Aku bangkit dari kursi beranjak pergi.

Baru beberapa langkah meninggalkan tribun.

SRING

Todoroki menciptakan gunung es runcing yang menjulang sampai keluar stadion nyaris mengenai penonton, sementara Sero sudah membeku tak bisa bergerak di bawah sana. 

Aku bersiap di lorong menunggu giliran. Jujur aku gugup menjadi pusat perhatian ribuan pasang mata yang mengelilingi stadion.

Aku berpapasan dengan Todoroki yang ternyata keluar lewat lorongku. Dia lewat seperti aku nggak ada di situ, auranya berbeda dengan saat tadi bertemu denganku. Ngeri.

“Pertandingan ketiga ! Pembunuh dengan listrik, Denki Kaminari dari kelas A melawan pemanah tanpa busur, Seiya Ryuna dari kelas A !”

“Hah pemanah tanpa busur ? Aneh tapi bener sih,” batinku.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now