#79 : Bond (1)

38 3 3
                                    

Keknya bentar lagi jadwalnya pindah ke Senin nih 🤌🏻

Enjoy ♡

*

Akira dengan yakin dan penuh percaya diri menyongsong Nine yang hanya tinggal beberapa langkah lagi dari dua bocah yang diincar villain itu.

Akira menyentuh permukaan tanah di bawahnya lalu dengan satu kibasan tangan, dia membuat tanah beruntun menyerang ke arah Nine, memblokir jalannya dari kedua bocah itu.

Akira dengan cepat melejit ke arah Katsuma dan Mahoro, berdiri di depan mereka berdua dengan berani, lengkap dengan tongkat di tangannya.

Serangan tanah beruntun itu tidak mengenai Nine tentu saja, villain itu menggunakan quirk barriernya untuk melindungi diri. Dia menggeram gusar, satu telapak tangannya menutupi sebelah wajahnya. "Dasar keroco…."

Laki-laki bersurai biru itu menyeringai mendengar sebutan itu dari musuhnya tapi dia tidak sama sekali tersinggung. Dari balik bahunya dia melirik ke arah dua anak kecil di belakangnya. "Kalian berdua. Maaf aku harus mengurung kalian dulu agar aman."

Akira sekali lagi menyentuh tanah lalu mengepalkan jemarinya. Tanah di sekeliling Mahoro dan Katsuma bergetar kemudian tanah terangkat kemudian membungkus mereka dengan aman dalam bola tanah. Kini, dia bisa fokus pada musuh di depannya.

Nine mengerang marah, seketika menembakkan cahaya cahaya ungu yang melesat cepat seperti peluru ke arahnya. Akira sudah siap, dia melompat lincah, bergerak menghindari peluru peluru itu sambil sesekali menangkisnya dengan tongkatnya. Namun, peluru itu kuat sekali dan dia menyadarinya. Beberapa bagian tongkatnya jadi rusak karena terkena serangan.

Giliran Akira yang menyerang. Semenjak media yang hanya bisa dia gunakan adalah tanah, dia sekali lagi menyentuh tanah di bawahnya dan mengacungkan tangannya. Tanah beruntun menyerang Nine, berusaha menembus barrier merepotkannya. Sementara Nine menahan serangan, dia melompat, bermanuver di udara sebelum menghantamkan tongkatnya yang kini telah berubah menjadi baja pada Nine.

Nine melihat serangan itu datang, kemudian dua kepala naga muncul dari punggungnya melesat ke arah Akira yang masih berada di udara.

Akira terkesiap, tak bisa menghindar. Dia susah payah menahan kepala naga itu dari menguncinya dalam gigitan benda itu dengan tongkatnya sementara dia terhempas ke tempatnya berdiri semula. Akira tertahan di tanah, menahan kepala naga itu sekuat tenaga.

Fokusnya terpecah dan tanah yang melindungi kakak beradik itu seketika luruh, segera mengekspos keberadaan kedua anak itu. Nine menyaksikan itu dan perlahan berjalan ke arah mereka lagi.

Akira menggeram, berusaha melepaskan kepala naga yang menjebak tubuhnya. Dia mendesak dirinya berpikir keras tetapi dia merasa tidak ada yang bisa dia lakukan. Maka dengan mengerahkan seluruh tenaganya, dia berseru nyaring seraya mendorong kepala naga itu ke atas sekuat tenaga.

Rahangnya mengeras sementara dia berusaha keras hingga nyaris menggigit lidahnya. Dengan gesit Akira berguling ke samping begitu ada kesempatan.

Kaki Nine mendadak terperangkap oleh tanah dan detik berikutnya dia mendapati Akira telah melejit ke arahnya mengirim pukulan yang amat kuat dengan tongkatnya. Pukulan sekali kemudian Akira menancapkan tongkatnya ke tanah, menggunakannya sebagai tumpuan untuk memutar tubuhnya sebelum mengirim tendangan telak pada Nine, membuatnya terpelanting jauh.

Akira baru saja ingin menghembuskan napas dan memeriksa keadaan dua anak itu ketika satu kepala naga dari sebelumnya muncul dari balik kepulan debu, melesat tepat ke arahnya. Kali ini dia benar benar tidak bisa menghindar atau menahannya. Posisinya sedang tidak pas untuk melakukannya sehingga dia hanya bisa memandang dengan mata melebar, bersiap untuk kemungkinan terburuk: terluka parah atau dikalahkan.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now