#06 : USJ (2)

468 82 0
                                    

Sial, ini perasaan yang sama ketika aku memasuki rumahku saat itu dan mendapati Mara itu sedang menyakiti keluargaku.

“Mereka penjahat,” ujar Aizawa sensei dalam mode siaga.

Semua merasakan ketegangan yang sama saat pertama kalinya kami berhadapan langsung dengan villain sebanyak itu.

“Sensei, bagaimana dengan sensor keamanannya ?” Tanya Yaoyorozu berusaha tenang.

“Sepertinya mereka sudah berhasil mengatasinya,” jawab Thirteen

Todoroki menambahkan, “mereka memilih tempat terisolasi seperti ini dan juga mereka tahu kita akan melakukan kegiatan disini, mungkin ini adalah serangan yang direncanakan untuk suatu tujuan.”

Aku meremas tanganku tegang.

“Kaminari, gunakan quirk mu dan hubungi coba hubungi luar,” Aizawa sensei memberi perintah.

“Sensei bagaimana ? Anda berencana mengalahkan mereka sendirian ?” Midoriya berseru panik.

Thirteen berusaha menenangkan tapi siapa yang bisa tenang di situasi begini ?

“Aku serahkan padamu, Thirteen,” Aizawa sensei melompat untuk menyerang.

Ketika Aizawa sensei menyerang, aku sempat mendengar salah satu villain menyebut All Might walau tidak begitu jelas. Tapi masuk akal jika mereka mengincar All Might sejak Ia menjadi guru di UA. 

“Semuanya mengungsi!” Seru Iida menggiring semua orang ke pintu keluar, mengikuti Thirteen.

Baru beberapa langkah mencoba kabur, mendadak bayangan hitam yang tadi memunculkan para penjahat menghadang kami. Semua tersentak kaget.

“Kami adalah aliansi penjahat, kali ini kami mengunjungi UA adalah untuk membunuh Simbol Perdamaian, All Might,” ucap bayangan itu dengan suara berat, “kalian jangan coba coba untuk ka-”

“SHINE!!” Bakugo dan Kirishima melompat menyerang bayangan hitam itu menimbulkan ledakan besar.

Asap ledakan menipis, namun bayangan itu tidak tampak jatuh atau semacamnya melainkan malah menyebar, “Kalian memang harus dihancurkan!”

Seketika kabut hitam tebal dari penjahat itu menyelimuti kami.

Aku berusaha bertahan dari kabut itu, tapi tiba tiba aku merasakan tubuhku seperti tersedot, aku ingin berteriak tapi tidak bisa saking kuatnya tekanan dan pandanganku mendadak gelap.

Aku jatuh di atas batuan keras. Kalau berdasarkan yang kulihat saat pertama kali masuk ke sini, harusnya aku berada di area longsor atau gunung.

Baru saja aku berdiri, sudah ada villain dibelakangku siap menyerang. Belum sempat merespon, villain itu mendadak membeku dalam es.

Aku menoleh menyadari ada yang menolongku, "ah terimakasih, Todoroki"

"Perhatikan sekitarmu!" Jawab Todoroki dingin lalu membekukan dua villain lain.

***

"Harusnya All Might sudah datang kan! Apa kejadian ini belum sampai ke luar ?" Tanyaku yang mulai kehabisan stamina setelah bertarung cukup lama.

"Entahlah, tapi jangan terlalu mengandalkan All Might kalau situasi disini masih belum diketahui orang luar. "

Aku mengeluh. Bertarung dan bertahan di tempat yang rapuh seperti ini tidaklah mudah.

Tiba tiba muncul ledakan air besar yang sepertinya dari area banjir.

“Sepertinya, mereka yang terkena efek kabut hitam itu dipindahkan ke area area disini, lebih baik kita cepat selesaikan lalu cepat berkumpul dengan yang lain,” pendapatku.

Todoroki mengangguk setuju, “omong omong, apa kau sempat mengamati situasi tadi ?”

“Oh, tidak begitu sih, kenapa bertanya ?”

“Menurutku, hanya beberapa orang saja yang berbahaya, sepertinya merekalah dalang dari kejadian ini,” lanjut Todoroki hendak membekukan wajah salah satu villain yang sudah mematung.

Aku berniat menghentikannya, “hei hei, aku tahu dia penjahat tapi apa kau agak berlebihan, kalau wajahnya dibekukan ya dia nggak bisa nafas dong.”

"Oh yasudah, kalau begitu kita pergi sekarang. Mereka sudah tak bisa bergerak."

Aku dan Todoroki mulai bergerak meninggalkan lokasi.

Tapi kemudian aku berhenti lagi. Dari kejauhan aku samar samar dapat melihat dua orang, mungkin Midoriya dan Tsuyu (Mineta gak keliatan) sedang berhadapan langsung dengan seorang villain. Sementara Aizawa sensei terkapar dengan luka luka.

Aku refleks berlari dan langsung ditahan Todoroki, “kau mau kemana ? Jangan buru buru, kita tidak tahu para villain berbahaya itu saat ini ada dimana”

“Villain yang mungkin kau maksud sedang menyerang Midoriya dan Tsuyu di dekat danau ! Aizawa sensei sudah kalah !” Seruku panik.

“Tapi—“

BUM!!

Sebuah ledakan datang dari pintu USJ. Sang Simbol Perdamaian berdiri dengan gagah di antara debu setelah menghancurkan pintu masuk, membawa senyum lega pada para murid.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now