#17 : Shield Hero : Zea

359 52 0
                                    

“Kalian sudah bawa kostum kalian ?” Aizawa sensei memastikan sebelum kami berangkat.

Haik!

“Baiklah berhati hatilah disana, pergilah!”

Masing masing anak mulai berpencar ke arahnya masing masing. Aku melambaikan tangan pada Mina yang berbeda arah denganku lalu menyusul Uraraka.

Kereta mulai berangkat. Aku memutuskan duduk sendiri di tepi jendela, menyeruput susu coklat yang tadi kubawa.

Tak ada angin tak ada hujan tiba tiba Bakugo muncul lalu duduk di depanku.
Perbincangan kemarin dengan Aizawa sensei membuatku mengabaikan si rambut landak itu.

"Weh dingin amat! Kenapa sih?" Bakugo tak terima dicuekin.

"Gak apa apa, lagi males aja"

"Dimarahin ya kemarin ?"

"Gak, aku kan anak teladan"

Sepanjang perjalanan, kami tak banyak mengobrol. Alam bawah sadarku melayang ke mana mana. Soal Mara, magangku nanti, ucapan Aizawa sensei, sampai masalah makan apa nanti disana.

"Hei, kemarin karena kau ke ruang guru aku jadi tidak sempat bicara," Bakugo memecah suasana.

"Oh ya, memang mau bicara apa?"

"Yang kemarin menyerang itu...siapa?"

Aku tersentak kaget. Aku lupa kemungkinan dia bakal menanyakan itu.

"Maaf, untuk sekarang aku tidak bisa memberitahumu," jawabku akhirnya, "itu rahasia keluargaku, kalau urusannya sudah selesai mungkin aku bisa memberitahumu."

Aku melirik Bakugo yang terdiam. Jujur dia kalau kalem begitu ganteng, sayangnya, kalem bukan sifat aslinya.

"Oh ya, kau belum menentukan nama hero ?"

"Belum lah, ditolak semua!" Seketika Bakugo ngegas.

Aku tertawa, "lagian kau mau jadi hero atau apa, King Explosion Murder."

"DAMARE!!"

"Oh iya, kemarin maaf gak jadi juara. Padahal sedikit lagi,” aku mengganti topik.

Bakugo memandangku heran, “kenapa minta maaf ?”

“Habisnya kau berharap aku menang kan ?”

“Hah t-tidak ! Kau mana bisa menang melawan bocah setengah setengah itu !”

Aku hanya ber-oh pelan. Padahal dia yang sampai teriak dari tribun, “omong omong waktu kau teriak kemarin…itu pertama kali kau menyebut namaku lho. Bukan square eyes.”

Bakugo langsung memalingkan wajahnya.

***

"Ah soko!" Aku menunjuk gedung berwarna biru pucat.

Uraraka menoleh ke arah yang kutunjuk, "yah cukup meyakinkan walau tidak sesuai ekspetasi."

Beberapa menit kemudian aku dan Uraraka sudah berada di dalam ruangan Gunhead.

“Karena yang magang sekarang ada dua orang, maka aku juga akan meminta bawahanku untuk membantu latihan kalian ya!” Ujar Gunhead dengan gaya manisnya.

Seorang gadis melangkah masuk ke dalam ruangan. Rambutnya yang berwarna biru gelap dikepang rapi dengan aksesori jepit rambut warna hitam. Wajahnya tersenyum lebar. Kesanku pertama kali, walau sedikit saja, dia mirip dengan Aiha.

Hajimemashite, aku Shield Hero : Zea! Yoroshiku !” Gadis itu membungkukan badan, “aku sudah melihat aksi kalian berdua saat melawan bocah peledak itu saat festival!”

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now