#45 : Akira Novarel : Origin

170 28 4
                                    

Yo ! Maap hilang seminggu :)
Fyi quirk Akira itu terinspirasi dari si Gopal. Tau kan dari film apa ? Masa kecilku haha
Oke, enjoy

*

Pov Akira

Ryuna itu selalu saja terlibat dalam masalah. Biarpun itu bukan masalahnya, dia akan selalu berada di depan dan berhadapan dengan bahaya. Menurutku, itu luar biasa. Jarang sekali ada perempuan seberani dia. Tapi, di sisi lain aku takut. Aku takut kelebihannya itu akan menghancurkannya.

Kadang aku berpikir kalau dia adalah karakter utama dari sebuah cerita. Karena yang namanya karakter utama kalau tidak didatangkan masalah, maka dia sendiri yang menghampiri masalah itu. 

Itulah Ryuna. Gadis yang kuanggap sebagai karakter utama yang selalu menghampiri masalah, entah itu demi dirinya sendiri atau demi temannya. Kalau ditanya kenapa, dia akan menjawab 'karena ini tidak adil' atau 'temanku sedang dalam bahaya.'

Walau terdengar keren, tapi dia menyelesaikan masalahnya dengan brutal. Dia bisa saja tiba tiba melabrak seseorang hanya karena orang tersebut menyenggolnya. Di lain waktu, dia bisa saja mengajak duel seseorang hanya karena temannya diejek.

Dia itu parah sekali. Dan beruntungnya aku, pernah menjadi salah satu lawannya dan juga salah satu orang yang dibelanya. Yah aku pernah secara tidak sengaja mencari masalah dengannya saat pertama kali pindah ke sebelah rumahnya.

Waktu itu, Ibuku memindahkan sebuah kotak berisi peralatan menggambar ke kamarku. Lalu karena bosan, aku menggambar di selembar kertas. Aku baru saja pindah ke lereng Gunung Hinode ini dari Tokyo, jadi aku belum terbiasa dengan kehidupan desa sederhana di sini.

Aku menuangkan isi hatiku di kertas tersebut. Isi hatiku yang belum menerima tempat ini dan membencinya. Setelah kertas itu penuh, entah apa yang kupikirkan sehingga aku membuat pesawat kertas dengannya lalu melemparkan pesawat itu ke luar jendela. Tanpa sengaja pesawat kertas itu masuk ke jendela rumah tetanggaku yang berjarak hanya sekitar 100 meter dari rumahku. Sialnya, pesawat itu masuk ke jendela kamar Ryuna yang langsung membaca isi pesawat kertas itu.

Ryuna kemudian membuat pesawat kertas lainnya yang berisi kata katanya kemudian melemparkannya ke jendela kamarku. Tentu isi surat itu sangat tidak ramah dengan tulisan cakar ayam. Aku yang tidak terima, kembali membalas dengan cara yang sama seperti sebelumnya, tapi kali ini sengaja.

Terjadilah tukar menukar pesan dengan pesawat kertas. Hingga di satu saat, dia menemukanku yang sedang duduk di balik jendela.

Dia berseru dengan marah padaku, "hei kau, rambut biru ! Kau baru saja datang ke desa ini, jadi jangan langsung berpikir kalau desa ini membosankan !"

Aku yang menyadari teriakan marah itu membalas, "desa ini memang sangat buruk ! Kau tahu seburuk apa jalan yang kulalui, hah ?!"

"Oh ya ?! Kalau begitu temui aku besok ! Aku akan menunjukan seberapa hebat desa ini !"

Aku terdiam sebentar karena kaget. Aku tidak menyangka dia akan langsung menemuiku, "um...baiklah ! Lakukan sesukamu, gadis gunung !"

Dan begitulah, untuk pertama kalinya aku berhadapan langsung dengannya. Kesan pertamaku padanya tidak terlalu bagus. Di mataku dia terlihat seperti gadis desa yang nakal dan menyebalkan.

"Ketemu juga kau, rambut biru !" Ucapnya ketus padaku.

Aku membalasnya ragu ragu, "jangan panggil aku begitu ! Aku punya nama !"

Tapi anak itu tampak tidak peduli. Dia mengabaikanku dan sudah berjalan duluan, "aku tidak bisa lama lama, jadi cepatlah !"

Aku menghela napas gusar lalu bergegas menyusulnya. Ryuna membawaku mendaki gunung. Dia berjalan tanpa ragu menyusuri jalur pendakian seolah jalur ini sudah menjadi taman bermainnya.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now