#51 : Rescue Exercise

107 20 0
                                    

Gomenn, lewat seminggu lebih

Minggu sibuk :(

Enjoy 

*

Ujian ronde pertama telah selesai. Untungnya kami sekelas berhasil lolos semua ke ronde kedua.

Di ronde kedua ini, para peserta tidak akan saling berhadapan. Tes di ronde kali ini adalah simulasi penyelamatan. Arena arena yang tadi digunakan di ronde pertama diledakkan untuk menambah realisasi simulasi. Dan entah darimana muncul orang orang yang berperan sebagai warga sipil yang harus diselamatkan para peserta, mereka dipanggil HUC. Mereka sudah berdandan dan akan berakting sebagai korban. Penilaian kali ini berdasarkan poin penyelamatan yang didapat peserta.

Ujian akan dimulai 10 menit lagi. Aku memutuskan mengisi perut sedikit sebelum ujian dimulai.

Meja makan lumayan ramai sehingga aku kesulitan mengambil roti. Namun seorang gadis bersurai coklat terang menepuk bahuku dan menyodorkan roti padaku.

"Ah terimakasih," ucapku. Murid Shiketsu, "hmm namamu..."

"Camie," jawab gadis itu sambil tersenyum, "kita pernah bertemu sebelum ini."

"Oh ya ? Apa saat di depan tadi ?"

Camie menggeleng, "bukan. Sebelum ini. Masa kau tidak ingat, Ryuna ?"

Aku seketika menyipitkan mata. Insting bahayaku merasakan sesuatu yang janggal dari gadis ini. Dia tahu namaku, padahal ini pertama kali aku bicara dengannya, bahkan aku belum menyebutkan namaku.

Aku berusaha bersikap normal, "hmm kapan ya. Maaf aku sungguh tidak ingat."

"Waktu itu lho. Saat kau pergi bersama teman baikku. Tapi sampai sekarang temanku itu belum juga kembali. Apa kau tahu kemana temanku pergi, Ryuna ?" Nada suara Camie sedikit berubah.

Sial. Aku sungguh berharap kalau ini hanya perasaanku saja tapi aku tahu siapa dia. Tapi, apa apaan ini ? Teknik menyamar ? Bagaimana bisa dia menjadi murid Shiketsu ? Toga Himiko.

"Hei, ayo kita bicara sebentar. Berdua saja," Camie alias Toga berdesis.

Aku bisa saja lari sekarang. Tapi aku takut dia malah main brutal dan menyerang peserta lain. Ini gawat. Mataku berputar mencari keberadaaan Akira atau siapa pun yang memahami kode mataku.

"Ayo," Toga menarik tanganku.

"MIDORIYA !! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN HAHH ?!!"

"PADAHAL KAMI BERJUANG MATI MATIAN UNTUK UJIAN TAPI LIHAT APA YANG KAU LAKUKAN !!"

"Aduduh !! Maksud kalian apa sih ?!"

Keributan kecil itu cukup menyita perhatian Toga. Aku bergegas melepaskan tanganku darinya.

Tak jauh dari situ, Akira melihatku tergesa gesa bergegas menghampiriku, "ada apa, Ryuna ?"

Aku masih menatap awas pada sosok Camie di seberang ruangan sementara Akira sudah memegangi bahuku.

Setelah merasa aman, barulah aku bisa menghela napas, "hahh... akan kuceritakan nanti. Tidak disini."

KRIING!

Suara alarm segera menyita atensi seluruh peserta.

"Villain telah melakukan serangan berskala besar. Karena runtuhnya bangunan banyak warga yang terluka. Penyelamatan pertama akan tertunda karena jalanan yang rusak parah. Pahlawan di lokasi diminta melakukan penyelamatan sebelum mereka tiba."

Sepertinya ini skenario untuk simulasi penyelamatan kali ini. Perintah itu bergema bersamaan dengan dinding dinding ruangan yang kembali terbuka membentuk jaring jaring kubus. Ujian ronde kedua sudah dimulai. 

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now