#43 : Long Time No See

226 36 2
                                    

PART 2 : BOND


“Tamengmu masih terlalu lemah, Ryuna !”

Aku membuang napas kasar lalu jatuh terduduk karena lelah, “argh ini melelahkan ! Lagipula ini kan hanya di alam bawah sadar. Memangnya akan berpengaruh pada tubuhku ?!”

Eirene kemudian menyusulku duduk, “setidaknya itu akan memberimu sugesti. Sisanya tergantung dirimu.”

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal dengan frustasi. Bagaimana bisa aku latihan mati matian disini tapi tubuhku sendiri belum tentu bisa melakukannya. Rasanya aku seperti melakukan hal yang sia sia.

Ma aku tidak akan keras padamu hari ini. Lagipula ini malam ulang tahunmu,” ujar Eirene dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Entah kemana Eirene yang berwibawa saat pertarungan seminggu yang lalu itu, sekarang dia jadi guru yang menyebalkan untukku.

“Kembalilah ! Besok kau akan sekolah kan ? Jangan sampai kau kurang tidur,” perintahnya padaku lalu mengetuk telunjuknya di dahiku.

Belum sempat aku berkata apa apa, aku merasakan angin kencang yang berhembus seolah menerbangkanku. Tak lama kemudian aku membuka mataku.

Awalnya aku tidak tahu ini dimana tapi kemudian aku teringat, kemarin malam aku pindah ke asrama UA yang dibuat setelah insiden yang menimpa acara kamp musim panas kami. Kamp musim panas yang seharusnya kami nikmati dan menjadi momen yang indah, berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan.

Aku menghela napas berat. Ini hari senin. Hari pertama di minggu yang baru. Rasanya malas untuk bergerak. Lagipula fisikku ikut lelah karena latihan. Padahal konsepnya sama saja dengan latihan dalam mimpi.

Seminggu yang lalu, tepatnya delapan hari yang lalu, aku menyelesaikan pertarungan finalku dengan Mara, pemilik kekuatan kegelapan Noir. Dia adalah saudari angkat dari pemilik kekuatan cahaya Blanche sebelum aku, Eirene.

Karena suatu insiden di masa lalu, kedua saudari ini kehilangan nyawa mereka. Kekuatan yang ada dalam tubuh mereka kemudian menempati tubuhku dan kakak perempuanku, Aiha.

Sayangnya, jiwa Mara yang masih memiliki dendam bersemayam di dalam Noir. Buktinya, Aiha yang mendapat kekuatan tersebut sering kali lepas kendali dan hanya aku yang bisa menghentikannya. Hingga suatu hari, Mara mengambil alih tubuh kakakku, menyebabkan dia menghabisi nyawa kedua orangtuaku dan kakak tertuaku, Kaito.

Dua kakakku yang tersisa, Souma dan Haku, membawaku pergi ke organisasi. Disanalah aku menghabiskan sisa waktuku sebagai murid SMP, di sebuah akademi yang dibuat khusus untuk anggota organisasi tersebut.

Namun, itu semua tidak bertahan lama, Mara menemukanku lagi setelah 2 tahun lamanya. Pertarungan hebat tak terelakkan. Tapi berkat pertarungan yang hampir sekali lagi menghabisi nyawa orang orang yang kusayangi, untuk pertama kalinya kekuatan cahayaku, Blanche aktif dan memukul mundur Mara.

Barulah setelah itu, bibiku memutuskan untuk mengirimku kembali ke Jepang dengan tujuan agar Mara tak lagi kembali ke organisasi ini untuk mengejarku. Dia mendaftarkanku ke sebuah sekolah pahlawan yaitu UA. Disanalah cerita baruku dimulai.

Kejadian itu sudah dua tahun lamanya, tapi sampai sekarang bekas luka yang tercipta saat itu belum hilang. Rasa bersalah dan penyesalan yang membuatku berhenti mendambakan yang namanya masa depan.

“Sial mana dasiku ?!” Aku berseru kesal setelah lama mengobrak abrik lemari mencari dasi merahku.

Setelah aku mendapatkannya, aku bergegas menuju kamar mandi asrama di lantai dasar dengan membawa peralatan mandiku.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now