#28 : Villain Attack

224 43 0
                                    

Hari ketiga kamp pelatihan. Kami menjalankan latihan keras sama seperti kemarin. Aku kembali mengurung diri di dalam gua. Untungnya Pixie Bob tidak datang lagi. Aku sesekali mencoba mengaktifkan Blanche tapi tetap tidak bisa.

Lalu sore ini, aku selesai lebih cepat daripada kemarin, berbarengan dengan teman teman yang lain juga. Lalu kami memasak untuk makan malam. Aku dapat bagian memotong motong kentang.

"Oh kemarin juga masak begini ?" Tanyaku pada Bakugo setelah dia menceritakan kegiatan kemarin saat aku masih sibuk bergulat di dalam gua.

"Ya begitulah. Omong omong kau kemarin dimana sampai baru kembali pas makan malam ?" Bakugo balik bertanya.

Aku menghela nafas gusar, “ini gara gara Pixie Bob ! Kau tahu ? Dia tiba tiba datang terus memberikan pengujian padaku. Dia terus memakai quirk nya untuk membuat monster monster yang dua hari lalu bikin kita babak belur pas baru sampai sini !”

“Ryu ! Boleh minta apinya lagi ?!” Mina berseru dari arah perapian.

Aku mengeluarkan panah api lalu mengarahkannya ke perapian tanpa menoleh dari tanganku yang masih memotong motong kentang.

“Lebih parahnya lagi aku terjebak di gua karena tali untuk naik sudah putus. Jadinya aku harus cari jalan lewat lorong lorong gua deh !” Aku melanjutkan, “aku heran kenapa nggak ada yang mencariku.”

“Mungkin nasibmu saja sedang sial !” Bakugo terkekeh menertawakanku, “sepertinya mood mu lagi bagus ya ?”

“Hm memangnya kenapa ?”

“Habisnya waktu itu kau bilang agar aku tidak terlalu dekat denganmu tapi sekarang kau malah curhat. Kau tidak serius kan ?” jawaban Bakugo sama sekali tidak kuduga.

Aku terdiam, teringat ucapanku dua malam lalu. Aku bilang padanya agar jangan terlalu dekat denganku. Habisnya aku masih cukup kaget dengan fakta bahwa Mara selama ini mengambil alih tubuh Aiha. Aku takut Blanche yang ada dalam diriku nanti juga mengambil alih tubuhku dan malah melukai teman temanku.

Aku menggeleng dan merespon singkat, “tidak. Aku serius.”

Bakugo menghentikan gerakan tangannya, kembali menoleh padaku dengan tatapan tidak terima.

“Mina ! Aku sudah selesai dengan kentangnya !” Seruku lalu membawa mangkok berisi kentang pada Mina, sengaja menghindari Bakugo bicara macam macam.

Saat makan malam aku juga tidak banyak bicara. Lagian teman teman juga hanya menanyakan kemana aku kemarin setelah itu sibuk dengan topik lain.

Setelah makan dan bersih bersih, kami diminta berkumpul di hutan. Tadi Hagakure sempat bergosip tentang acara malam ini. Ya uji nyali. Dan benar saja, ternyata kami diminta berkumpul di hutan untuk melakukan uji nyali.

“Asik uji nyali !!” Mina mengguncang guncangkan tubuhku.

Yatta !” Murid remedi yang lain ikut bersorak.

“Sebelum itu, sebenarnya aku tidak tega mengatakannya,“ Aizawa sensei menghentikan sorakan riang para murid remedi, “kelompok remedial harus belajar bersamaku malam ini. Maaf tapi latihan kalian siang tadi belum cukup.”

“YANG BENAR SAJA ?!!”

Mina yang dari tadi belum berhenti mengguncang guncangkan tubuhku langsung ditarik pergi bersama Sero dan Kaminari.

“Aku mau ikut uji nyali !”

“Lepaskan aku !”

“Tolong aku, Ryuna !” Mina meminta tolong padaku. Aku hanya bisa melambaikan tangan sambil tersenyum canggung.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now