#61 : Hero Internship (1)

137 8 0
                                    

Gak bisa up sesering dulu

Mohon dimaafkan

*

Setelah hari itu, aku kembali menjalani aktivitas sekolah seperti biasa. Namun, sejak pagi dari asrama sampai ke kelas, kuperhatikan Midoriya tampak murung. Dia sepertinya belum bisa melupakan kejadian tempo hari dari pikirannya.

“Midoriya,” aku berbisik pelan dari kursiku, “kau baik baik saja ? Kau tampak kurang sehat.”

Midoriya mengangguk pelan sebagai jawaban lalu kembali terlarut dalam pikirannya, sembari direcoki Mineta yang bawel bertanya ini itu tentang magang.

“Kau tidak akan fokus di kelas kalau terus memikirkannya,” ucapku lagi, sedikit mengeraskan suaraku, “tenang saja. Kalau kau resah, dalam waktu dekat pasti kau akan mendapat panggilan tugas lagi.”

Sebenarnya aku bingung bagaimana menghiburnya ketika pikiranku juga meributkan hal yang sama.

“JANGAN BAHAS MAGANG DI DEPANKU !!” Aku berjengit ketika Bakugo tiba tiba berteriak.

“Tapi kami di belakangmu, Bakugo,” aku mencoba berkelakar.

“AH SAMA SAJA !”

Aku tertawa puas.

“Lagian apa sih yang kalian bicarakan ?!” Bakugo tiba tiba membalikan badannya menghadapku, “sampai kau harus mempedulikan si kutu buku sialan ini, hah ?”

Aku berpikir sebentar, mencoba mencari alasan. Namun, Akira yang berjarak dua bangku di belakangku menyahut lebih dulu.

“Kau belum dapat lisensi mana boleh tahu !”

Bakugo menggeram marah dan langsung bangkit dari kursinya dengan tatapan membunuh ditujukan pada Akira.

“Bakugo-kun ! Jangan membuat masalah, kelas akan segera dimulai,” Iida berseru mencegah langkahnya dari seberang kelas, ”kembali ke kursimu !”

Aku menghela napas kecewa karena tidak jadi melihat pertarungan mereka berdua. Bakugo dengan masih menggerutu kembali duduk di kursinya, tapi lagi lagi memutar badannya menghadapku.

“Oh ya, Bakugo. Apa pelatihanmu keras sekali sampai babak belur begitu ?” Aku bergegas mencomot sembarang topik sebelum dia kembali bertanya masalah magang.

Bakugo memutar matanya jengah, “tidak usah dibicarakan.”

“Hm hm… lalu apa kau bertemu Tori ? Gadis burung yang waktu itu membantu ?” Aku kembali bertanya.

Bakugo lagi lagi tampak malas membicarakan pelatihannya, “ya ya aku bertemu dengannya. Asal kau tahu, dia menanyakan tentangmu terus padaku.”

“O-oh begitu ya haha,” aku tertawa canggung. “Astaga, si Tori itu kenapa jadi tertarik padaku ?!” Batinku kesal dalam hati.

Bakugo hendak bertanya lagi, namun, Aizawa sensei sudah masuk ke kelas. Semua murid seketika duduk rapi menghadap ke depan termasuk Bakugo.

Baguslah aku berhasil menghindari pertanyaannya kali ini.

***

Haku kembali memanggil kami keesokan harinya. Kali ini, dia mengajak kami bertemu di pinggir sungai.

Aneh memang, tapi sudahlah.

“Kenapa kita harus bertemu di pinggir sungai sih ?” Tanyaku jengkel karena kami menjadi pusat perhatian orang orang.

Haku mengangkat bahu, “rekanku ingin bertemu disini. Lagipula setelah ini kami harus langsung pergi. Nighteye memberikan kami tugas mengintai lagi.”

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now