#37 : I Can't Comeback

180 41 4
                                    

Haii

Pertama kali up tengah malem nih hoho.

Ini malming kalian pasti pada begadang kan ?

Yaa sama :)

Okei. Enjoy ♡

*

“Oi Ryuna !”

Souma langsung menempeleng kepala Bakugo begitu anak itu berteriak, “jangan teriak teriak, bodoh ! Kalau dia mendengar kita bagaimana ? Lagipula ini gunung tahu !”

“Hah ?! Memangnya kenapa ? Aku mau menemukan dia dengan cepat…dia keburu mati nanti,” jawab Bakugo ketus.

“Jangan seenaknya meremehkan Ryuna !” Balas Souma, “dia tidak selemah itu.”

“Heii hentikanlah kalian !” Haku menggeram marah, “bukan waktunya bertengkar !”

Haku berkeliling area itu dan menemukan bekas pertarungan yang baru saja terjadi beberapa menit lalu.

“Bekas bekas ini masih baru. Tapi kemana mereka ?” Pikir Haku.

“Ah ini…kincir angin ?” Bakugo berjongkok di samping 5 kincir angin yang berbaris di tepi jurang. Dua diantaranya sudah tumbang.

“Jangan sentuh !” Seru Souma.

Bakugo hanya mendengus kesal lalu berdiri memandang ke kaki gunung. Dia tidak bisa tenang memikirkan All Might yang bertarung dengan All For One disana, juga bestienya, Kirishima dan Deku sialan yang pastinya sibuk mencarinya. Tapi di sisi lain dia juga mengkhawatirkan gadis berambut abu yang sudah menjadi rekan timnya itu.

Melihat itu, Souma mencibir, “kalau kau mengkhawatirkan keadaan di sana, kenapa kau malah ikut dengan kami ?”

Urusai na ! Mau bagaimana lagi ?!”

Ketiga laki laki itu hanya berputar putar tanpa tujuan di area itu. Setelah hampir 1 jam, mereka hampir menyerah dan seketika terdengar suara keras yang mengejutkan mereka.

SIINGG

Mara tiba tiba muncul entah darimana seperti menembus udara.

Souma dan Haku bergegas mengambil sikap waspada. Bakugo ikut berdiri di belakang.

"Mara !" Haku menggeram marah, "dimana adikku ?!"

Mara melirik dengan tatapan dingin, "ah konbanwa. Kalian sampai kesini mencarinya ya ?"

Haku kemudian mengalihkan perhatiannya ke benda melayang di tangan Mara. Sebuah bola bercahaya.

Haku seketika tersentak. Dia tidak menyukai cara berpikirnya kali ini.

Seolah bisa membaca ekspresi Haku, Mara berkata, "yah seperti yang kau pikirkan, Haku Seiya. Ini Blanche milik adikmu…"

"Blanche…? Bagaimana bisa ?" Kali ini Souma yang menatap tidak percaya, "...jaa Ryuna…?"

"Sangat disayangkan….tapi dia kalah. Mungkin sudah mati saat ini," ucap Mara dengan nada tak acuh.

"JANGAN BERCANDA !!" Bakugo berseru marah, "anak itu tidak mungkin kalah semudah itu !"

Mara hanya menatapnya datar, "mau kau menerimanya atau tidak tapi itu kenyataannya."

"SIALAN !! DIMANA RYUNA ?!!" Bakugo merangsek maju dengan tangannya yang sudah meledak ledak sejak tadi.

"Matte Bakugo-kun !!"

Tepat setelah Haku berseru panik, Souma segera menyusul. Tangannya yang terkepal sudah berubah menjadi batu keras.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now