Perasaan lu pas tau BNHA tamat 5 chapter lagi 🤧
Enjoy!
*
Pertarungan berlanjut.
Akira benar untuk tidak meremehkan ikatan kami, meremehkan chemistry yang telah terukir di antara kami dalam waktu yang lama.
Selama beberapa saat ke depan, gerakan dan waktu serangku semakin sinkron. Serangan Nine banyak yang berkelit dariku dan itu semua berkat pijakanku yang bebas seolah aku memijak udara. Dimanapun kakiku akan mendarat, jalur tanah sudah menungguku, memberiku waktu lebih banyak untuk mempersiapkan serangan selanjutnya.
Tombak cahaya sudah di tanganku sepanjang waktu. Nine untuk kesekian kalinya menembakkan laser ungu mematikan dari ujung jarinya.
Aku cukup melompat mundur di udara, berkelit dari setiap serangannya dan selalu berhasil tanpa usaha yang berarti. Ini cukup menghemat stamina.
Setelah cukup lama, villain itu mulai meningkatkan level pertarungan. Kepala kepala naga mulai digunakan beberapa kali, penggunaan barriernya meningkatkan sehingga aku juga harus menyesuaikan diri.
Nine menghalangi gerakanku dengan barrier ketika sekali aku melesat ke arahnya dengan ujung tombak teracung. Aku terlempar ke belakang, terkena gelombang kejut yang dia ciptakan dari barrier itu.
Aku berdiri di jalur tanah yang dibuat Akira, bergerak memutar mengitari lawan sementara aku berpikir. Aku mendengus pelan seraya mengelap peluh di dahiku, "mau tidak mau aku harus mengatasi barriernya itu."
Untuk sesaat, pendar cahaya bersinar lebih terang menyelimuti tubuhku. Begitu siap, aku melenting cepat ke arah villain itu yang sekali lagi sudah siap dengan barriernya. Aku tidak menggunakan tombakku, digantikan cahaya terang yang mengambang di tanganku. Aku berseru lantang, tanganku terulur bertemu dengan barrier kokoh itu.
Cahaya di tanganku meletup, barrier itu pecah, namun Nine sudah menyiapkan serangan berikutnya dalam hitungan detik. Tidak sempat menghindar, kepala naga menjepit tubuhku, membawaku terbang ke arah tebing. Benda itu lalu menghantamkan tubuhku ke dinding tebing dengan kencang. Aku mengerang tertahan, merasakan sesuatu yang remuk entah itu tubuhku atau bebatuan tebing.
Benturan keras itu menyebabkan bebatuan runtuh ke bawah. Akira yang bertugas melindungi dua bersaudara itu segera menarik mereka lebih dekat dengannya. Fokusnya terpecah untuk sesaat, dia mengendalikan molekul tanah untuk membuat tameng ketika bebatuan berjatuhan.
Sementara itu, tubuhku yang menghantam tebing kemudian dihempaskan begitu saja oleh kepala naga itu. Aku beruntung masih bisa bergerak walau kesulitan.
Sekali lagi, fokus Akira terpecah. Dengan tergesa dia menciptakan jalur tanah sebagai tempatku menapak di udara dan itu berhasil.
Aku menapak di jalur tanah yang dia buat, berusaha mengendalikan tubuhku lagi setelah menerima serangan. Aku sadar kini bukan hanya barrier sialan itu yang harus kuurus, tetapi juga kepala naga itu, kekuatan Nine yang paling merepotkan.
YOU ARE READING
RELEASED || BNHA X OC
FanfictionIni cerita tentang dendam, ikatan, dan takdir *** Ryuna Seiya. Seorang gadis yang berasal dari garis keturunan Klan Seiya, klan yang memiliki masa lalu kelam dan dikenal sebagai klan iblis. Namun, Ryuna hidup damai dengan keluarganya. Hingga suatu...