#27 : New Power Unlocked

229 42 3
                                    

Yo im back !!

Maap abis kena mental breakdown :v

Bahkan ini belum lanjut nulis lagi. Doakan mood saya balik lagi ngokhey :)

OIYA

Hari ini ryu tuh ultah yang pertama :D

Yeyy tumpengan/ga

Tadinya mau cerita mau kutamatin hari ini. Tapi suasana sedang tidack mendukung

Ya sudahlah ya. Inilah hidup :)

- ami

*

Hari ini adalah pelatihan hari kedua. Pagi tadi kami semua sudah dikumpulkan pukul 5.30 pagi. Lalu masing masing anak kini mendapat tempat masing masing untuk melatih quirk mereka.

Di luar sana terasa seperti neraka yang bising jadi aku meminta Pixie Bob membuatkanku sebuah gua dengan jalan masuk di bagian langit langit. Aku menggunakan alasan kalau quirk ku bisa lepas kendali dan membahayakan orang lain seperti di I-Island. Pixie Bob menyetujui permintaanku.

Syukurlah jadi tak ada yang melihatku disini. Jadi latihan setengah setengah mungkin tidak akan ketahuan.

Namun, sepertinya niatku diketahui, “walau kau sendirian jangan bermalas malasan ya ! Atau aku akan membunuhmu !”

Aku menelan ludah mendengar ucapan Pixie Bob yang berteriak dari mulut gua. Tapi setelahnya aku pun ditinggal sendirian.

Sunyi juga disini. Cuma terdengar sayup sayup suara teman teman dari luar dan suara Tokoyami yang sepertinya tepat berada di sebelah.

Karena bingung harus melakukan apa, aku akhirnya mencoba elemen baru, “hmm apa ya ? Mungkin es ?”

Aku pun mencoba membayangkan es seperti saat pertama kali aku menggunakan petir. Tapi setelah berusaha keras, yang keluar bukan es, melainkan hanya air dan itu pun langsung tumpah ke lantai.

“Hah apa apaan ?! Kenapa berbeda dengan saat pertama kali ?”

Aku mencoba lagi dan lagi tapi gagal terus, “yasudah aku memperkuat petir dan api ku saja !”

Aku menciptakan puluhan panah api dan petir kemudian sembarang kutembakkan ke segala arah. Beberapa kali aku menargetkan stalaktit dan stalakmit yang ada di seluruh penjuru gua.

Beberapa waktu kedepan akhirnya gua itu dipenuhi bekas gosong karena petir dan api. Aku mengelap dahi yang basah oleh peluh. Panas disini.

Aku membaringkan badan di lantai gua, menatap ke lubang terbuka di langit langit. Tokoyami masih heboh di sebelah, suara suara di luar juga masih terdengar. Sepertinya cuma aku yang bisa tiduran di tengah latihan ini.

Aku menghela nafas, “Aizawa sensei bilang, ini untuk ujian lisensi. Jadi aku harus mencari cara agar aku tidak lepas kendali seperti kemarin.”

Intinya jangan sampai kehabisan tenaga aja kalau lagi memakai quirk atau berusahalah mengontrol tenagamu. Mungkin dengan memusatkannya di satu titik ?

Kata kata Haku waktu itu tiba tiba muncul di benakku.

“Memusatkannya di satu titik ? Seperti pistol ?” Aku berusaha memutar otak, memahami ucapan Haku.

Kemudian terbersit sebuah ide di kepalaku. Panah berkaitan dengan busur, keduanya harus saling melengkapi untuk menembak target dengan tepat.

Aku bangkit dan meregangkan tubuhku, “satte, sekarang masalahnya bagaimana aku mendapat busur ?”

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now