#72 : This Is Not Your Place

72 9 3
                                    

Agak nostalgia semalem nonton MHA Memories terus ada op season 1

Time flies ya ಥ⁠‿⁠ಥ

Enjoy ♡

*

Kami baru sampai kembali di kantor pusat saat matahari hampir terbenam. Tadinya kami ingin menikmati matahari terbenam di pantai tapi aku akhirnya mencapai titik batas semangatku dan ingin beristirahat, sedangkan Akira, mungkin sebentar lagi pingsan.

Teman teman lain juga sedang beristirahat ketika kami sampai.

"Otsukaresama," Midoriya menyambut kedatangan kami dibalas oleh senyum lelah dan lambaian tanganku sekilas.

"Akira, kau sepertinya mau pingsan," celetuk Kaminari sambil menjulurkan kepalanya ke belakang demi melihat keadaan kawannya itu.

Akira tidak menjawab dan melangkah ke kamar anak laki laki untuk berganti pakaian. Aku melakukan hal yang sama dan menuju kamar anak perempuan.

Kamar kami tidak besar. Ada dua ruangan yang cukup besar untuk masing masing dipisahkan laki laki dan perempuan di lantai dua kantor pusat. Pemandangan dari kamar langsung menghadap laut sehingga sembari aku berganti baju, pandanganku melayang ke arah jendela yang terbuka, membiarkanku menyaksikan semburat oranye di cakrawala.

Beberapa hari sudah berlalu sejak kami tiba di pulau ini. Hari hari terasa begitu cepat. Memang ya, sesuatu yang tidak ditunggu rasanya malah datang sangat cepat.

"Ryuna! Jangan lama lama di atas! Ayo turun dan makanlah!" Suara Mina menggema dari lantai bawah, memecahkan lamunanku.

"Aku datang!" Aku membalas lalu merapikan pakaianku, menjemur sepatuku yang basah setelah dari pelabuhan tadi di balkon lalu bergegas ke bawah.

Meja sudah dipenuhi makanan ketika aku datang, benar benar penuh. Padahal tadi masih kosong tidak ada kehidupan. Aku tidak tahu darimana datangnya semua makanan itu tapi teman teman sudah mengerumuni meja dan sedang sibuk berebut mengambil makanan.

"Kalau tidak mengambilnya sekarang nanti kamu kehabisan lho," sahut Mina melihatku hanya memandangi mereka dari dasar tangga.

Aku tidak mau ketinggalan menyantap makanan yang mereka bilang dari penduduk pulau sebagai tanda terimakasih mereka pada kami. Enaknya. Baru bekerja beberapa hari saja sudah bisa berpesta seperti ini. Saking banyaknya makanan, semua orang bisa makan sampai kenyang dan menjelang waktu istirahat malam, makanan sudah bersih tandas tak bersisa.

Aku menghela napas puas setelah menghabiskan entah piring ke berapa sampai akhirnya aku kenyang. Aku membaringkan kepalaku di atas meja pendek. Segelas jus jeruk tersaji di sampingku, meneteskan embun di sisi gelas yang membuat minuman itu terlihat segar.

Aku tidak menahan diri untuk meneguknya sampai habis lalu meletakkannya lagi dalam kondisi kosong di meja, "terimakasih, Bakugo"

"Mau lagi?" tawarnya hendak beranjak berdiri lagi dari tempatnya duduk di seberangku.

Aku menggeleng pelan, "tidak usah. Terimakasih. Aku kenyang sekali."

Bakugo mengangguk lalu kembali ke posisinya, kini mengamatiku lamat-lamat, "sepertinya kau sungguh hampir mematahkan tangan dan kakimu."

Aku tertawa kecil seraya membaringkan kepalaku lagi di meja, "heh, tidak juga. Aku masih kuat. Yang kakinya hampir patah itu Akira. Yah itu salahku juga sih."

"Sadar diri juga kau," sahut Akira yang sedang berbaring di sebelahku. Kedua matanya ditutupi dengan handuk basah. 

Aku terkekeh iseng mendengar celetukannya, "aku akan sedikit melonggarkannya besok. Lagipula kau tidak perlu terus mengikutiku tahu."

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now