#56 : Put On The Line

128 15 0
                                    

Haduh awalnya saya coba coba...

Awalnya penasaran sama AI tau tau addicted

Enjoy !

*

Semua serangan kami menembusnya seperti mengenai udara kosong.

“Apa apaan itu ?!” aku berseru kaget.

“KYAAA!!” tiba tiba Jiro yang berada di belakangku menjerit.

Togata senpai tiba tiba sudah muncul di dekatnya, telanjang. Tokoyami mengerahkan Dark Shadow untuk menyerang. Namun, belum sempat bergerak, Togata senpai sudah berpindah tempat lagi dan muncul di depannya. Pertahanan Tokoyami terbuka, Togata senpai meninju perutnya dengan keras.

Kemudian satu persatu dari kami yang menyerang dari jarak jauh dilumpuhkan sampai tersisa aku. Togata senpai muncul tepat di depanku. Tubuhku refleks menghindar setelah berhasil membaca gerakannya. Aku bergegas mundur ke barisan Midoriya dan kawan kawan. Aku tidak bisa menggunakan serangan jarak jauh. Aku harus menggunakan sinkronisasi kekuatan fisikku dengan Blanche.

Jurus itu baru kulatih dengan Eirene beberapa waktu lalu. Teknik ini bisa berguna untuk pertarungan jarak dekat yang mengandalkan kekuatan fisik, teknik ini membuatku menggunakan kekuatan Blanche dengan maksimal. Pukulan dan tendangan ku akan berkali lipat lebih kuat kalau aku bisa bersinkronisasi dengan baik.

“Wah kau orang pertama yang berhasil menghindari seranganku !” Togata senpai memujiku, “kalau begitu aku akan mengalahkanmu lebih dulu.”

“Eh apa ?!”

Togata senpai menghilang di ke dalam tanah. Aku bisa membaca gerakannya, berikutnya dia akan muncul di belakangku. Sepersekian detik sebelum dia muncul, aku sudah mengayunkan tinjuku ke arah yang kuperkirakan. Kalau kuperhatikan, selama berpindah tempat, tubuhnya akan tembus, tapi beberapa detik saat menyerang lawan, tubuhnya akan kembali seperti semula. Aku akan memanfaatkan momen itu untuk menyerangnya. Serangan untung untungan.

Benar saja, orang itu muncul di belakangku.

“Kena kau !” aku bergumam puas.

Namun, di luar dugaan dia menangkap tinjuku dengan tangannya, “kau cepat dan bisa membaca gerakanku. Tapi seranganmu masih terlalu lambat dan lemah.”

Aku tertegun, tidak menyangka seranganku akan gagal. Dengan masih menggenggam tinjuku, tubuh Togata senpai menjadi tembus lagi. Dia menembus tubuhku dan berpindah ke belakang punggungku.

Pertahananku terbuka. Dengan keras dia memukul tengkukku telak lalu berseru penuh kemenangan, “POWEERR!!”

Tubuhku seketika tumbang. Kini, aku tidak bisa bergerak lagi, hanya bisa terkapar kesakitan seperti teman teman yang lain. Menyebalkan.

Aku tidak begitu menyaksikan sisa pertarungan. Pada akhirnya, semua, bahkan Akira, berhasil dikalahkan dalam sekejap. Kami hanya menerima satu pukulan dan langsung tumbang.

“Aku sudah menahan diriku sebisa mungkin. Maaf untuk para perempuan,” ucap Togata senpai setelah pertarungan, “yah, kurang lebih seperti itu.”

Quirk Togata senpai adalah Permiation. Setelah dia menjelaskannya, quirk itu ternyata cukup rumit. Karena ketika diaktifkan, tidak hanya pakaian yang menjadi tembus, tapi pijakan dan oksigen akan tembus padanya. Kalau tidak bisa mengendalikan konsentrasi, quirk itu akan berbahaya bagi penggunanya.

Dan seperti itulah, pelajaran hari ini akhirnya selesai.

***

“WOYY!! KALIAN YANG PUNYA SAMPAH BERIKAN PADAKU !!” Bakugo menyambut kepulangan kami dengan teriakannya. Rupanya tugas membuang sampah.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now