#22 : Arriving in the I-Island (1)

264 46 0
                                    

Yo kemaleman gak nih.

Maap ku pergi seharian lupa up :D

*

Aku berlari menyamakan langkah dengannya. Aku beberapa kali tersandung karena gelap, tapi Aiha terus berlari tanpa ragu.

“Ayo sedikit lagi sampai !”

Aiha baru berhenti berlari ketika sampai di tempat terbuka. Aku kembali tersandung karena tidak bisa melihat apa apa.

“Ai-nee, disini gelap, ayo kita pergi !” Keluhku.

“Tenanglah, Ryu-chan ! Ada aku disini !”

Bulan menyembul di balik awan, memberi sedikit penerangan. Aku sadar saat ini sedang berada di puncak sebuah bukit. Di tepi bukit, ada sebuah saung kecil untuk duduk.

Aiha kembali menarikku. Kami berjalan dengan hati hati dalam gelap. Bulan kembali tertutup awan, dimana mana gelap. 

PLOP

Seekor kunang kunang muncul dari rerumputan.

Aku memandangnya dengan mata berbinar binar, “kunang kunang !”

“Kita sampai !” Aiha tersenyum puas, “hey mau lihat sesuatu yang keren ?”

Aiha melepaskan genggaman tangannya, menyibakkan rumput dengan kakinya. Seketika ribuan kunang kunang muncul dari balik rerumputan, mengelilingi kami bak bintang bintang.

“Wahh sugoi !” Aku berdecak kagum.
Kami tertawa senang, lalu berbaring di rumput.

“Mulai sekarang ini tempat kita ! Nanti kita ajak yang lainnya juga kesini !” Ungkap Aiha puas. 

"Yang lain ?"

"Iya ! Ayah, Ibu, Kai-nii, Haku-nii, dan So-chan akan kita ajak kesini !" Gadis itu memandang langit, “tempat ini akan menyimpan banyak kenangan kita !” 

Aku menutup mata, merasakan udara gunung di malam hari.

“Ryuna !” Souma menepuk bahuku, “bangun ! Kita sampai ! Pakai kostum mu !”

Aku menggosok mata, tersadar kalau tadi hanya mimpi. Masih di tahap mengumpulkan nyawa, aku melihat keluar jendela pesawat. Lautan terbentang luas di bawah sana, juga ada kota terapung yang menjadi tujuan kami, I-Island.

“Oi cepat pakai kostum heromu !” Ulang Souma.

Aku berdecak kesal, “iyaa !”

Tak butuh waktu lama, akhirnya pesawat mendarat. Aku, Souma, dan Haku berdiri di eskalator untuk inspeksi imigrasi.

“Wah baru masuk tapi sistem inspeksinya mirip dengan agensi ya !” Aku berseru kagum.

“Yaiyalah ! Kan teknologinya sama, memangnya kau pikir untuk apa kita kesini ?” Ujar Souma.

“Kita kesini karena diundang, Souma ! Bukan untuk main ! Lagipula kita disini menggantikan Mayor lho !” Haku berkata serius, “yah, mungkin ini liburan, tapi untuk Ryuna karena kan teman temannya juga disini, nggak mungkin mereka nggak main.”

Aku tertawa iseng, “haha aku yang main !”

“Heh inget ya ! UA sejujurnya melarangmu kemana mana lho selama liburan !”

“Yaa...anggaplah ini berkah hehe.”

Begitu keluar dari bandara kami disambut oleh pemandangan I-Island. Pulau buatan ini sepertinya adalah kawasan hiburan berteknologi tinggi.
Ponselku kemudian berdenting menandakan notifikasi masuk. Dari Uraraka. Dia bilang mereka sudah menungguku.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now