#71 : Welcome to Nabu Island

67 8 1
                                    

Lupa bgt up kemaren. Gomenasaii

Mari kita dobel. Ingatkan besok up lagi

Enjoy!

*

Aku tidak butuh waktu lebih lama untuk melupakan sejenak semua pemikiranku setelah cukup berbincang dengan Akira di atas kapal pagi itu.

Misi kami di pulau ini telah dimulai. Waktu kami selama kira kira satu minggu disini akan diisi dengan membantu dan menjaga penduduk pulau menjalani hari hari mereka. Kami harus bersyukur, tapi juga waspada bahwa tidak ada villain di pulau ini. Kalau aku mau, aku bisa menganggap ini liburan sekaligus melakukan aktivitas pahlawan secara resmi.

Bagaimana tidak? Pulau ini dapat menjadi pulau liburan musim panas yang hebat. Langit biru bersih tanpa awan selalu hadir, seolah berlomba dengan lautan mengenai siapa yang paling biru. Pantai dan pelabuhan diramaikan oleh penduduk yang berlibur maupun bekerja. Banyak makanan enak berjejer di sepanjang pantai.

Aku jarang bertugas di pantai, tapi Todoroki atau Tsuyu yang kadang bercerita padaku. Tsuyu mungkin cocok dengan tempatnya ditugaskan, tapi mungkin kalian bertanya tanya bagaimana Todoroki cocok berada disana. Oh, dia sangat cocok. Sangat cocok untuk membuat es serut dengan es yang tidak ada habisnya.

Tiga hari setelah kami mendarat di pulau ini, aku telah memutuskan bahwa ada hal yang lebih penting untuk kulakukan saat ini. Aku harus menghabiskan dan menikmati waktu sebanyak mungkin bersama teman temanku. Karena seperti yang sudah dikatakan Haku, cepat atau lambat aku akan kembali ke SCA dan meninggalkan UA. Mungkin saat waktu itu tiba aku mau tidak mau harus memberitahukannya pada teman temanku dan aku masih tidak tahu bagaimana aku akan memberitahu mereka.

Aku dengan cepat dapat menikmati waktuku disini. Semangatku kembali dan aku mengerjakan hampir semua tugas yang kudengar masuk ke kantor pusat kami.

Kira kira ini pukul 10 pagi dan aku baru saja kembali dari tugas ketiga ku dan masih bersemangat.

Aku baru saja duduk ketika suara Uraraka menekan tombol semangatku lagi, "seorang anak baru saja hilang di pusat perbelanjaan. Apakah ada yang bersedia?"

Dia menoleh pada Bakugo di seberangku tapi laki laki itu hanya berbaring sambil menutup wajahnya dengan majalah dan menolak mentah mentah permintaan itu.

"Jangan begitu, Bakugo. Kalau begitu aku saja yang pergi, Uraraka," sahut Kirishima seraya hendak beranjak bangkit.

"Aku ikut!" aku menimpali.

"Bodoh! Memangnya quirkmu berguna untuk mencari orang?" tukas Bakugo sewot sambil menyingkirkan majalah dari wajahnya demi memberikan lirikan tajam pada Kirishima lalu beralih padaku. "Dan kau, reptil, apa kau berniat mematahkan tangan dan kakimu dengan semangatmu itu, hah?!"

Aku berjengit dan menggerutu pelan seraya berpaling padanya dengan ekspresi tidak senang. Dia barusan memanggilku apa? Reptil? Apa itu sebutan baru untukku?

Aku hendak bertanya tapi dia sudah memotongku duluan, "mana si rambut biru itu? Kau tidak berduaan bersamanya, hah?"

"Ap- berduaan?!" Demi mendengar itu aku terkejut dan memukul meja dengan kepalan tanganku. Tidak terlalu keras tapi cukup untuk membuat suara yang mengundang perhatian semua orang padaku

Bakugo mendengus kasar lalu mengembalikan majalah menutupi wajahnya, "kalian kan suka berduaan terus."

"Tidak!"

"Pelaku biasanya tidak mau mengaku."

Aku menggeram jengkel ketika dia mengejekku lalu bersikap acuh tak acuh sehingga berkesan aku sedang asik sendiri. Aku mendengus lalu membuang muka darinya.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now