#44 : Blue Haired Boy

187 33 0
                                    

Ohayou !

Waww 2000 kata

*

"Akira ?!" Aku reflek berseru kaget sampai berdiri dari kursiku.

Di depan sana, Akira hanya tersenyum sambil melambai pelan kecil padaku, "hai, Ryuna ! Long time no see."

Semua mata kini tertuju padaku. Aizawa sensei beringsut duduk dengan masih terbungkus kantung tidur, "bisa kau tenang, Ryuna ?"

Aku meringis kesal menahan malu lalu perlahan duduk, "maaf menginterupsi."

Midoriya menyentuh bahuku lalu berbisik, "kau kenal dia, Ryuna ?"

Aku memijat pelipis, tidak menjawab, sibuk memaki si rambut biru itu dalam hati.

"Hmm...kalian bisa memanggilku Akira. Mohon bantuannya," Akira melanjutkan perkenalannya yang sempat kupotong.

Kirishima mengangkat tangannya, "apa quirkmu, Akira ?"

Akira terdiam sebentar lalu mengetuk meja guru dengan tangannya, "sensei, boleh aku meminjam meja ini sebentar ?"

"Lakukan sesukamu asalkan kau bisa bertanggung jawab," jawab Aizawa sensei pelan.

"Baiklah," Akira lalu meletakan tangannya di atas meja.

Dia memukulkan tangannya pelan di atas meja. Wush! Meja itu seketika berubah menjadi es. Seisi kelas berseru kagum.

"Quirk es ?" Celetuk Kaminari.

"Apa sama seperti Todoroki ?" Hagakure ikut menebak.

Akira belum selesai sampai disitu. Dia sekali lagi memukulkan tangannya pelan. Wush! Kali ini meja itu berubah menjadi batu.

"Bagaimana ?" Akira mengalihkan pandangannya ke depan, "quirk ku adalah manipulasi molekul. Aku bisa mengubah suatu benda menjadi material yang kuinginkan."

Sekali lagi seisi kelas berdecak kagum, kecuali aku tentunya. Aku sudah berkali kali melihatnya dalam hidupku.

Akira memukulkan tangannya ke meja sekali lagi dan meja itu seketika kembali seperti semula.

Mina tiba tiba mengangkat tangannya dan bertanya dengan antusias, "Akira ! Apa hubunganmu dengan Ryuna ?!"

Akira terdiam sebentar sementara aku sudah membenamkan wajahku dengan tangan di meja.

"Hmm aku dan Ryuna—"

"Sudah cukup sampai disitu. Sisanya kalian tanyakan lain kali," Aizawa sensei memotong kalimatnya, "Akira, duduklah di bangku yang kosong."

Akira mengangguk pelan lalu berjalan menuju bangku yang ada di belakang.

"Ah syukurlah," aku menghela napas lega karena untungnya dia tidak jadi membicarakan hal hal tidak penting itu.

"Baiklah aku lanjutkan," Aizawa sensei berdehem pelan sambi beringsut keluar dari kantong tidurnya, "seperti yang kubilang target saat ini dari jurusan pahlawan tahun pertama kelas A adalah mendapat lisensi sementara. Lisensi sementara ini adalah tanggung jawab besar. Tentu ujian untuk mendapatkannya juga sangat ketat. Walaupun bersifat sementara, namun, tingkat kelulusan setiap tahun kurang dari 50%."

Aku menelan ludah, pikiranku sudah kembali fokus. Walau hanya lisensi sementara, tapi sepertinya ini akan sulit.

"Jadi mulai hari ini, kalian butuh setidaknya melatih dua jurus andalan."

Tepat setelah Aizawa sensei menyelesaikan kalimatnya, pintu kelas terbuka, diiringi dengan 3 pro hero yaitu Midnight, Ectoplasm, dan Cementoss yang menurut tebakanku mereka akan mengajar pelajaran pahlawan hari ini.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now