Ini cerita tentang dendam, ikatan, dan takdir
***
Ryuna Seiya. Seorang gadis yang berasal dari garis keturunan Klan Seiya, klan yang memiliki masa lalu kelam dan dikenal sebagai klan iblis.
Namun, Ryuna hidup damai dengan keluarganya. Hingga suatu...
Latihan kami menciptakan jurus andalan terus berlanjut. Satu persatu anak telah menemukan setidaknya satu jurus andalan. Mereka juga mulai mengupgrade kostum untuk mendukung kemajuan mereka.
Begitupun Akira, dia mengupgrade perlengkapannya dengan menambahkan sebuah tongkat panjang yang entah untuk apa itu.
Aku sendiri adalah salah satu orang yang paling lama memutuskan peningkatan kostum. Tapi perubahan yang aku putuskan juga tidak terlalu berpengaruh pada jurus andalan.
"Kau tidak mengubah banyak hal, Ryuna," komentar Ectoplasm, lebih tepatnya kloningnya. Mungkin dia takut ku banting lagi ke dasar gedung lagi makanya mengirim kloningnya saja untuk melatihku.
Aku mengangguk, "iya. Hanya menambahkan beberapa pelengkap."
Aku mengubah kostumku menjadi lebih tertutup. Lengan dan bagian kakiku yang tadinya terbuka sudah kututup. Itu sebenarnya kulakukan untuk menutupi bekas luka ketika pertarungan melawan Mara beberapa waktu lalu. Corak hitam yang disebabkan luka dari Noir menimbulkan corak yang sangat mencolok di bahuku sehingga aku harus menutupinya.
Aku juga menambahkan tudung pada kostumku. Itu agar saat aku mengaktifkan Blanche, cahaya dari pola bersiar yang akan merayapi wajahku tidak akan terlalu terlihat. Terakhir aku menambahkan sedikit aksen warna cyan agar kostumku tidak terlalu gelap seperti masa depan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ectoplasm memulai latihan. Aku memintanya melipatgandakan dirinya lagi untuk mengetes salah satu upgrade kostumku juga jurus baruku.
Dalam sekejap, belasan kloning telah berdiri di sekelilingku dan menyerang satu persatu.
Aku melompat ke udara, menekan earpiece yang terpasang di telingaku.
"Aiming Lens !" aku mengirim perintah suara. Earpiece itu berkedip lalu muncul bidikan berbentuk hologram di depan mata kananku.
Selain tudung, aku mengajukan sebuah permintaan khusus pada jurusan logistik. Aku meminta sebuah earpiece yang tersambung dengan jam tangan super canggih milikku, SIVA. Jam tangan ini merupakan teknologi canggih yang dibuat SCA. Fungsinya sebagai asisten pribadi berbentuk sistem komputer yang dapat mengakses, meretas, dan menemukan berbagai hal. Dengan earpiece yang akan tersambung dengan SIVA, aku akan lebih mudah mendengar suaranya.
Earpiece itu dilengkapi teknologi seperti kacamata hologram yang berfungsi sebagai lensa untukku membidik target.
Aku membaca situasi dengan cepat. Aku mengangkat tanganku, berpose seperti pemanah. Sebuah busur tercipta melalui selarik cahaya di ujung jari jariku. Aku menutup sebelah mata, sedangkan mata kananku mulai membidik target dibantu Aiming Lens.
