Setelah festival olahraga ada jeda libur dua hari untuk beristirahat. Teman teman menghabiskan waktu liburan dengan caranya masing masing.
Sedangkan aku menghabiskan waktu sepanjang liburan menyembuhkan diri dari demam yang tiba tiba datang. Mungkin efek dari Blanche.
“Ryuna, makan yang banyak dong ! Masa cuma setengah centong ?”
“Gak nafsu," aku menjawab singkat.
“Ya terus kapan sembuhnya ?" Balas Haku yang tampaknya muak dengan porsi makanku akhir akhir ini, "sebentar lagi ada kegiatan magang lho !”
“Wah Haku spoiler!”
Dua hari berlalu cepat. Sekolah kembali dimulai. Aku menyandang tas punggungku menembus hujan pagi itu.
“Ryuna!” Sapa Midoriya membuyarkan lamunanku di kala hujan, “kau sudah sembuh?”
“Ah iya, aku sudah tidak apa apa,” jawabku.
“Ohayou! Midoriya-kun! Ryuna-kun!” Iida muncul dengan tergesa gesa, “cepatlah! Nanti terlambat!”
Aku meletakkan payungku lalu menyusul Midoriya dan Iida yang sudah lari duluan ke kelas.
“Oi square eyes !”
Aku menoleh merasa dipanggil.
“Aku mau bicara!” Bakugo memasang wajah serius.
“Wah pasti karena kejadian kemarin” batinku,”nanti aja pulang sekolah, aku lagi gak mood.”
Aku berjalan berdampingan ke kelas dengan si landak. Entah kenapa suasananya jadi canggung. Suara hujan mengisi keheningan di antara kami sampai ke kelas.
“Ryuna! Kau sudah sembuh !” Hagakure langsung memelukku begitu aku membuka pintu kelas.
“Aku kan baik baik saja, lihat?”“Kakakmu tidak memperbolehkan menjenguk, makanya kami khawatir,” Jirou menepuk punggungku.
“Kami takut kau kenapa kenapa karena serangan penjahat kemarin,” ujar Uraraka dengan wajah khawatir.
Aku menundukan kepala kemudian menjawab, "aku tidak apa apa tenang saja."
Setidaknya mereka tidak tahu hubunganku dengan Mara.
“Omong omong, dalam perjalanan ke sekolah tadi, aku banyak sekali disapa lho!” Mina mengalihkan topik.
“Aku juga banyak yang memperhatikan, jadi malu”
“Hah, kalau aku, tiba tiba diteriaki anak SD ‘jangan dipikirkan’” Sero menimpali.
Kemarin waktu melawan Todoroki. Sero benar benar dibuat tidak bisa bergerak hanya dalam beberapa detik. Satu stadion berseru menyemangatinya. Tapi sepertinya hal itu masih diungkit hingga hari ini.
“Jangan dipikirkan!” Tsuyu berkata iseng memancing gelak tawa.
“Ohayou!” Pintu kelas menggeser terbuka.
Aizawa sensei muncul tanpa perban yang melilit tubuh dan wajahnya. Sekilas Ia seperti melirikku, “pelajaran pahlawan hari ini sedikit spesial.”
Seisi kelas lengang, walau dalam hati, setiap penghuninya sedang berseru heboh.“Tentukan codename dan nama pahlawan,” kata Aizawa sensei serius.
“INI DIA PEMBAHASAN YANG PALING DITUNGGU!!”Semua berseru senang dan seketika hening kembali setelah mata Aizawa sensei menyala memberi peringatan.
“Ini berkaitan dengan perekrutan pahlawan profesional yang pernah kukatakan. Perekrutan ini dilihat dari pengalaman kalian selama ini. Kalian akan direkrut secara resmi setelah kekuatan kalian diakui di kelas dua atau tiga."
YOU ARE READING
RELEASED || BNHA X OC
FanfictionIni cerita tentang dendam, ikatan, dan takdir *** Ryuna Seiya. Seorang gadis yang berasal dari garis keturunan Klan Seiya, klan yang memiliki masa lalu kelam dan dikenal sebagai klan iblis. Namun, Ryuna hidup damai dengan keluarganya. Hingga suatu...