#39 : Ryuna vs Mara

189 44 8
                                    

Haii

Gimana nih sekolahnya ? Akhirnya bisa offline lagi setelah 2 tahun ya

Semangat guys. Waktunya melanjutkan kehidupan sekolah :D

Oh ya. Maap kalo chap ini feelnya gak dapet. Saya belum mahir hehe.

Enjoy ♡

*

Aku dan Mara berdiri berhadapan. Aku menatap lurus ke iris merah darahnya yang menyala nyala.

"Kau bertanya 'bagaimana bisa' ? Blanche sendiri yang memilihku," aku berkata datar, "berhentilah, Mara. Kau hanyalah sisa dari masa lalu. Kau tidak perlu terlibat di masa ini."

Mara meremas jemarinya makin keras lalu berkata, "bergabunglah denganku, Ryuna."

"Eh ?"

"Kau sama sepertiku. Kau tahu rasanya kehilangan keluargamu kan ? Kau punya dendam kan ?" Mara mulai meninggikan suaranya, "dendamlah, Ryuna ! Dan kau akan bertambah kuat ! Jauh lebih kuat ! Lalu kita akan bertarung lagi untuk membalaskan dendam kita berdua !"

Aku menghela nafas pelan, "apa sih ? Tidak masuk akal."

"Ahh...aku tahu apa yang diinginkannya."

Eirene tiba tiba berbisik pelan di telingaku.

"Dia ingin kembali bersamaku. Itu saja."

Aku sedikit terkejut. Jujur aku merasa sedikit merasa iba pada Mara setelah mendengar pernyataan Eirene.

"Apa...ada yang bisa kulakukan ?" Bisikku pelan.

Eirene perlahan mengulas senyum tipis di wajah cantiknya.

"Kau memang baik. Lakukan saja seperti yang dipesankan kakakmu padamu."

Aku menarik nafas dan mengangguk pelan. Tapi kemudian Eirene berkata lagi memperingatkanku.

"Tapi kau punya batasan waktu. Lukamu sudah terlalu parah. Kekuatanku tidak cukup untuk menutupinya terlalu lama."

"Ah begitu ya," balasku sedikit kecewa karena berpikir sudah sembuh total.

"Karena itu...bergabunglah denganku, Ryuna !" Mara mengulangi kalimatnya.

Lengang. Hanya suara gemerisik pepohonan yang tertiup angin mengisi kesunyian sejenak.

"Maaf," jawabku pada akhirnya, "aku punya teman teman yang harus kulindungi. Soal dendam itu...ah biarkan saja. Orang selalu datang dan pergi. Setiap seseorang pergi, pasti akan datang yang lain. Kejadian waktu itu terjadi karena aku belum cukup kuat. Aku tidak akan membiarkan kejadian itu terulang kembali."

Mara menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia kemudian menundukan kepalanya lalu tertawa.

"Sou ka ! Kau tidak bisa ya tinggal mengikuti keinginanku ?!" Mara meraung marah, "kalau begitu......KEMBALIKAN EIRENE PADAKU !!"

Sulur sulur hitam bermunculan seperti tentakel dari tubuhnya seraya dia berteriak dan melesat ke arahku. Aku melompat tinggi ke udara sambil melakukan manuver dan menebas satu persatu benda hitam itu. Di tengah situasi itu, luka di pinggang ku berdenyut membuatku merasakan sakit.

Aku bergegas mendarat ke tanah. Sulur sulur itu dengan cepat mengurungku di dalamnya. Tapi aku sigap mengiris mereka sebelum benar benar terkurung.

"Sial ! Waktuku benar benar singkat !" Umpatku setengah meringis.

"Ryuna !"

Suara Eirene bergema di telingaku, membuatku reflek menoleh. Mara melesat ke arahku dengan menghunuskan belatinya pada wajahku. Aku dengan cepat menahannya dengan tombak.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now