#40 : Thankyou

164 34 9
                                    

Ohayou

Aku sempetin up pagi pagi nih. Semangat sekolahnya guys ☆☆

Chap ini bakal pengaruh banget nantinya jadi dibaca ya biar kalian nyambung sama alurnya

Enjoy ♡

*

Luka terbuka di pinggangku kembali berdenyut membuatku merasakan sakit. Kekuatan Eirene sudah pudar. Kepalaku mulai merasakan pusing dan mataku terasa berat.

"Oi daijoubu ka ?" Tanya Bakugo tiba tiba lalu bergegas bangkit dengan masih menggenggam tanganku, "berdirilah ! Ayo kembali."

"Aku lelah. Kau duluan saja," sahutku seraya tersenyum, lebih tepatnya memaksa tersenyum, "aku ingin tidur."

Mataku kemudian terpejam. Kesadaranku seketika melayang bersamaan dengan tubuhku yang langsung terkulai lemas.

"O-oi jangan mati dulu !" Bakugo berseru panik lalu bergegas mengangkat tubuhku dengan kedua tangannya.

"Bakugo-kun," suara Souma membuatnya sontak menoleh.

Souma menganggukan kepalanya menandakan mereka harus segera pergi.

Bakugo berjalan menyusul Souma dengan menggendongku.

"Haku, kau yakin masih ingin disini ?" Tanya Souma pada Haku yang sedang berlutut di samping Aiha.

Haku mengangguk, "aku tidak bisa meninggalkan Aiha sendirian. Elang bayangku akan membawa kalian kembali. Tapi kau harus menyerahkan Bakugo pada polisi ya. Atau setidaknya biarkan dia bersama Deku-kun dan yang lainnya."

"Baiklah," jawab Souma datar lalu beranjak naik ke elang bayang raksasa Haku disusul Bakugo dan aku.

Elang itu kemudian terbang meninggalkan lokasi.

"Malam yang indah ya, Aiha," Haku berkata lirih sambil menatap ke langit, "apa ini langit malam yang suka kau lihat dengan Ryu berdua disini, huh ? Dasar nggak ngajak ngajak."

Haku kemudian berganti menatap tubuh Aiha lalu menggenggam tangannya. Dahinya berkerut, "maaf aku tidak bisa apa apa. Sial ! Kita 5 bersaudara tapi kenapa ini harus terjadi pada Ryuna, anak paling kecil ? Dia pasti hancur sekali sekarang."

Haku menggigit bibirnya, benaknya mulai memikirkan hal hal negatif, "maaf aku tidak bisa sebaik Kai-nii, padahal aku kakak tertua sekarang. Andai Ryu tidak mengalami hal seperti ini."

"Hoam…Ini sudah berakhir ya," sebuah suara tiba tiba menyahutinya, "menyebalkan rasanya dianggap tamu tapi akhirnya diusir juga !"

Haku sontak berdiri dan membalikan tubuhnya. Tangan tangan bayang bersiap di belakangnya untuk situasi terburuk.

"Siapa disana ?!"

Dari gelapnya hutan muncul seorang berjubah panjang. Kepalanya tertutup oleh tudung yang juga menutupi wajahnya. 

Orang itu berjalan pelan mendekati Haku, diikuti dua orang lain dibelakangnya yang juga menutupi seluruh tubuh mereka dengan jubah.

Haku menelan ludah. Dia sendirian. Kalau sekali lagi harus bertarung dia mungkin tidak akan sanggup melawan tiga orang sekaligus. 

"Sayang sekali. Kukira Mara-sama akan menang," komentar orang kedua, kali ini seorang gadis.

"Yah dia sudah berpesan sih, kalau dia kalah tinggal mengambil 'benda itu' kan ?" Tambah orang ketiga.

Haku tersentak kaget mendengarnya, "apa ? Apa yang mau kalian ambil dari Aiha ?!"

Orang pertama, yang sepertinya pemimpin mereka kemudian menganggukan kepalanya. Orang kedua balas mengangguk lalu berjalan mendekati tubuh Aiha.

RELEASED || BNHA X OCWhere stories live. Discover now