09 : Dream

1.7K 261 6
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

River mengerutkan alisnya. "Mungkin? Kau hanya bilang mungkin. Dan mungkin bukan berarti tidak ada sama sekali."

"Mimpi itu tidak penting sama sekali, Cherry."

River jelas tak setuju dengan pernyataan Draco. "Draco! Mimpi itu penting. Impian, kau memerlukannya. Impian menjagamu untuk tetap hidup. Impian membuatmu bertahan hidup. Saat keadaan sangat sulit untuk mu, kau bisa bertahan karena memiliki impian yang belum terwujud."

Rahang Draco yang tegas terkatup. Ia diam-diam memikirkan perkataan River. Mungkin memang benar, dia harus punya mimpi.

°°°

River duduk bersama Draco di three broomstick.

River memesan tiga butterbeer. Ia mengajak Draco berlomba meminum butterbeer dengan cepat. Sungguh mencengangkan saat melihat Draco meneguk butterbeer dengan cepat.

Bahkan ia sudah menghabiskan dua butterbeer saat River baru menghabiskan satu.

"Woww!! Kau gila Draco!"

Draco hanya tersenyum berlagak.

"Oke! Sekarang saatnya kita berkeliling Hospital selagi kita berada di sini. Ayo Draco!"

°°°

Draco dan River kini berada di luar. Angin hari ini bertiup dengan kencang. Udara terasa sangat dingin. Awan gelap menyelimuti langit.

"Terlihat seperti akan hujan sebentar lagi."

Draco menatap awan yang benar-benar kelabu. Sampai perkataan River membuatnya panik.
"Eh, Draco! Bukankah itu Pansy, Theo dan yang itu Blaise!"

Mata Draco membelalak. Jarak mereka benar-benar dekat dari Draco dan River sekarang. Draco segera menarik pergelangan tangan River. Membawanya menjauh dari sana. Draco membawa River bersembunyi dibalik tembok.

Badan River benar-benar tersudut di tembok dan Draco berada di depannya. Sangat dekat dengannya hingga hidung River menyentuh jas hitam Draco. River dapat mencium aroma Draco dengan jelas.

Sementara itu Draco mengintip dari balik tembok persembunyian mereka.

"Draco! Kau nyaris menghimpitku di bawah sini."

Draco tersadar dan segera menjauh dari River. Draco berdehem. Mendadak ia merasa gugup.

"Draco! Wajahmu memerah! Apa kau setakut itu bertemu mereka?"

Draco jelas tak terima. "Tidak! Aku tidak takut pada mereka. Lagipula untuk apa aku takut pada mereka."

River mengernyitkan dahinya. "Kau serius? Aku lebih memahami kalau kau bilang bahwa kau akan merasa sangat malu bila teman-teman mu melihatmu berjalan dengan seseorang sepertiku. Apakah pergi bersamaku terasa sangat memalukan?"

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang