#Summertime

838 51 7
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊


#1 Leo & Albus

Leo duduk sendirian di gerbong itu selagi ketiga saudarinya berada di gerbong sebelah.

Leo sengaja memilih berada di sini karena dia ingin bertemu teman baru. Walaupun dia tau bahwa sebentar lagi, ketiga saudarinya akan kembali mengunjunginya dan mungkin akan menetap di sini.

Bahkan, Summer baru saja keluar setelah memberikan banyak permen di atas meja Leo dan menyuruhnya memanggil mereka jika perlu sesuatu.

Setiap orang yang datang dan melihat Leo disitu pasti akan terdiam sebentar, berdiskusi haruskah mereka ada di sana atau lanjut saja berjalan dan mereka semua akan lanjut berjalan.

Leo tau alasan mereka lanjut berjalan. Leo tau bahwa ayahnya adalah mantan pelahap maut. Bahkan sekalipun ayahnya sudah menjadi auror, masa lalu gelap ayahnya tidak dapat diampuni orang-orang.

Bahkan mereka membuat rumor mengerikan bahwa ayahnya menikahi ibunya hanya untuk membersihkan namanya. Rumor mengerikan lainnya bahkan menimpa Summer yang diberi julukan oleh orang-orang sebagai anak Voldemort karena rambutnya beda sendiri. Hal itu sempat membuat Summer berada dalam masalah karena menghajar seseorang dari asramanya sendiri.

"Halo! Apa kompertemen ini kosong?" tanya seorang anak yang terlihat sebaya dengan Leo.

"Tentu! Hanya ada aku disini!" kata Leo sambil tersenyum ramah.

"Bagus sekali. Jadi kami boleh bergabung kalau kau tak keberatan?"

"Tentu!" kata Leo mempersilahkan.

"Al...namaku Al—maksudku Albus!" katanya dengan sedikit canggung.

Leo tersenyum melihat tingkah Albus. "Namaku Leo! Leo Malfoy!"

Mendadak, wajah gadis yang berdiri di sebelah Albus menjadi tidak enak dan Leo tau alasannya.

"Dan ini sepupu ku, Rose!" kata Albus memperkenalkan sepupunya.

"Mau makan cokelat kodok?" tawar Leo sembari menyodorkan cokelatnya kepada Albus.

"Tidak! Terimakasih! Aku sudah sarapan!" kata Rose dingin.

"Tentu saja, kelihatan enak!" kata Albus sembari menarik sekotak cokelat kodok.

Rose memukul lengan Albus diam-diam.

"Apa?" tanya Albus selagi membuka kemasan cokelat kodoknya.

Rose memukul Albus lagi.

"Berhenti memukulku, Rose!" kata Albus akhirnya. "Itu menyakitkan."

Leo bersandar di bangkunya dan mengatakan, "dia memukulmu karena aku."

"Apa?" kata Albus bingung.

"Dengar, aku sudah mengenalmu dan kurasa tidak adil jika kau tak tau apapun tentang aku dan berdekatan denganku dan mendapatkan masalah."

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang