59 : Nightmare

930 124 7
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Malam ini, Draco menunggu River di atas menara astronomi. Dia sudah menunggu di sini selama berjam-jam. Di perjalanannya menuju menara astronomi tadi, dia sempat bertemu beberapa anak yang sepertinya anggota Laskar. Mereka mencoret tembok untuk kembali menulis pengumuman dan beberapa kalimat provokasi yang selalu berhasil membuat Carrow bersaudara murka dan semakin memperketat pengamanan di sekolah.

Draco diam-diam bertanya apakah gadis itu tidak bertugas hari ini? Atau apakah gadis itu akan sedikit terlambat?

Draco mendadak berpikir tentang keputusannya tempo hari. Mungkin lebih baik dia terima saja tawaran River. Bukankah dia bisa bertemu dengan River tanpa harus bertanya-tanya apakah gadis itu akan kemari atau tidak.

Draco duduk bersandar di salah satu pilar besar menara astronomi. Matanya menatap hamparan langit yang begitu cerah hingga dia bisa melihat bintang-bintang. Draco memejamkan matanya sesaat.

°°°

Draco bermimpi. Mimpi yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Dia berdiri di menara astronomi dengan Dumbledore di hadapannya. Seluruh tubuh Draco gemetar. Dia cepat-cepat memejamkan matanya, namun saat membuka matanya, dia berada di Malfoy Manor. Dia berada di tengah-tengah kumpulan mayat yang tergeletak di lantai. Draco cepat-cepat memejamkan matanya tetapi saat dia membuka matanya, dia malah berada di tengah-tengah Hogwarts yang sudah hancur berkeping-keping. Draco bisa melihat ibunya, River dan semua orang tergeletak di tanah yang  dibanjiri oleh darah.

Di tengah-tengah itu semua, Draco mendengar suara asing. "Kau membunuh semua orang! Kau pembunuh!"

Draco memejamkan matanya. Seluruh tubuhnya bergetar. Draco memaksa dirinya untuk keluar dari ini semua.

Dia cepat-cepat membuka matanya dan melihat River memenuhi pandangannya. Gadis itu tampak khawatir. Kedua tangannya mencengkeram bahu Draco erat-erat.

"Lepaskan!" Draco menyentak tubuhnya. "Jangan mendekatiku! Aku seorang pembunuh!"

"Draco!" River memanggilnya dengan suara yang hampa.

"Pergi dari sini! Jangan pernah mendekati seorang pembunuh!" kata Draco dengan suara yang dingin dan hampa.

"Draco!" River menarik Draco yang gemetar ke dalam pelukannya. "Itu hanya mimpi buruk!" bisik River.

Draco merasakan detak jantung River. Dia lega mendengar suara detak jantung gadis itu. Dia lega mengetahui gadis itu hidup.

"Itu hanya mimpi buruk!" bisik River sambil mengelus-elus rambut pirang platina Draco.

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang