71 : Confession!!

696 91 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

"Jadi..." kata River berusaha tetap tenang walaupun wajahnya secara alami tidak mendukungnya karena sekarang pipinya bersemu merah, "apa hal penting yang ingin kau katakan."

Draco menghela napasnya. Dia terdiam sesaat sebelum akhirnya membuka mulut. "Aku ingin minta maaf," katanya pelan.

River hanya diam saja dan menunggu Draco melanjutkan perkataannya. Namun ternyata hening diantara mereka berdua.

River merasa jengkel karena kehingan itu dan mulai berbicara memecahkan keheningan.
"Apa... hanya itu?"

Draco maju secepat kilat sambil berkata dengan tergesa-gesa saat melihat raut wajah kesal River, "maafkan aku dan kalau kau tidak bisa aku akan sangat memakluminya dan aku bisa bertanggung jawab jika itu yang kau mau dan—"

"Bertanggung jawab?" River menyela dengan suara yang menggebu-gebu.

Draco mendadak terdiam. Dia tidak tau harus bilang apa pada gadis itu.

"KAU BARU SAJA MENCIUMKU! KAU MENCURI CIUMAN PERTAMAKU! DAN KAU HANYA BILANG MAAF?" River mulai berteriak ke arah Draco. "DAN KAU BILANG INGIN BERTANGGUNG JAWAB? KALAU BEGITU HARUSNYA KAU MENYUKAIKU SEBELUM MENCIUMKU DAN SEHARUSNYA KAU JADI PACARKU! DAN APA KAU TAU? AKU TIDAK BISA TIDUR SEMALAMAN KARENA MU! DAN AKU BENAR-BENAR GILA KARENA MU, MALFOY PAYAH!"

Mata Draco membulat sempurna sementara River terengah-engah. Wajahnya sangat merah karena amarah yang bercampur dengan rasa malu. Kemudian dia berlalu dari sana dengan berlari tergesa-gesa sampai tidak menyadari keberadaan sosok Lorenzo di pinggir salah satu anak tangga dengan keadaan sangat shock.

Lorenzo bergegas menghampiri Draco yang masih mematung di tempatnya.

"Apa kau dengar apa yang dia katakan?" tanya Draco setengah melamun.

"Aku dengar!!" pekik Lorenzo semangat. "Dan aku nyaris mati saat mendengarnya," sambung Lorenzo yang tentunya dilebih-lebihkan olehnya.

"Lorenzo!"

"Apa?" tanya pemuda itu dengan keadaan penuh semangat.

"Selanjutnya apa?"

Lorenzo memukul kepalanya sendiri sambil menghardik Draco keras-keras. "DASAR PAYAH!"

°°°

Hari pengerjaan Veritaserum akhirnya tiba. Draco sudah berada di ruang ramuan terlebih dahulu bersama kumpulan Slytherin lainnya. Sementara River baru memasuki ruangan sambil memegang buku ditangannya. Dia diapit teman-teman Laskar Dumbledore nya. Dia sibuk berbicara dengan Seamus yang melontarkan segala teorinya mengenai cara mudah membuat ramuan Veritaserum sementara Dean mulai mencerca segala teori nya. River, Anthony, Hannah dan Neville hanya tertawa mendengar perdebatan mereka.

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang