Astronomy Tower

82 : Deja Vu

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Hari ini adalah hari natal dan Draco sedang menyusuri jalanan Hogsmeade bersama Lorenzo. Ini jelas ide Lorenzo yang memaksa Draco untuk berjalan-jalan sekaligus mencari kado untuk natal. Lorenzo juga mengatakan bahwa ini adalah upaya mereka untuk sedikit bernostalgia.

Draco benci berjalan di Hogsmeade dan ada dua alasan dia membenci Hogsmeade. 

Pertama, dia pernah berpikir ingin mengajak River ke Hogsmeade untuk kencan pertama yang mana hal itu tidak pernah terjadi.

Kedua, setiap berjalan di Hogsmeade, dia akan selalu mengingat River karena mereka pernah mengelilingi Hogsmeade bersama. Draco bahkan pernah memeluk gadis itu saat dia menangis karena melihat Cedric dan Cho Chang yang berkencan di sana.

Draco berusaha mengalihkan pikirannya dengan melihat orang-orang yang berada di sekelilingnya. Namun, saat melihat seorang pria yang beejalan sambil membaca Daily Prophet, Draco mendadak teringat perkataan River tentang mimpinya untuk menjadi penulis di Daily Prophet dan menggulingkan Rita Skeeter.

Draco terlalu sibuk dengan ingatannya pada River sampai-sampai dia tak mendengarkan celotehan Lorenzo dan tak menyadari empat orang anak yang baru saja melewatinya begitu saja kini telah menghentikan langkahnya.

"Draco Malfoy!"

Teriakan itu berhasil menyadarkan Draco sehingga dia menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan Lorenzo. Mereka berbalik ke belakang dan mendapati tiga orang anak perempuan dan seorang anak lelaki yang memegangi aquarium berisi dua ikan koki bertubuh gempal.

"Kau Draco Malfoy, kan?" salah seorang remaja perempuan yang mengenakan syal berwarna biru bergaris putih berjalan ke arah Draco sehingga teman-temannya yang lain mengikutinya.

"Wow, Drake! Kau sudah punya fans saja!" goda Lorenzo.

Gadis itu tertawa bahagia. "Akhirnya!! Padahal kami mencari-cari mu sampai ke markas agung auror. Tapi sangat sulit untuk bertemu denganmu!"

Draco mengernyitkan dahinya. "Apa aku mengenal kalian?"

"Kau tidak ingat kami? Kami ini teman-teman River!" kata gadis itu.

Draco akhirnya menyadari siapa mereka ini. "Hansen, Viona, Rue dan Anne? Apa aku benar?"

Gadis itu menjentikkan jarinya. "Benar sekali! Dan aku adalah Anne!" katanya semangat.

"Kenapa kalian mencariku?" tanya Draco.

Gadis itu merogoh-rogoh tas nya dan mengeluarkan secarik surat. "Kau tau? Aku selalu membawa ini selama bertahun-tahun, berharap kami dapat menemukanmu dan memberikan ini padamu!"

Draco mengambil surat yang disodorkan gadis itu padanya.

"Itu dari River! Dia meninggalkan itu sebelum dia pergi bersama paman dan bibi nya."