05 : Dancing in the rain

2.1K 281 17
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Malam ini Draco kembali ke menara astronomi. Draco awalnya tak berniat kemari, tapi entah kenapa langkah kakinya membawanya menuju kemari.

Saat tiba Draco tak menemukan siapapun disana. Kalau boleh jujur, sebenarnya Draco entah mengapa merasa kecewa. Mungkin karena dia tidak bisa mengejek gadis payah itu.

Draco berjalan menuruni anak tangga menara astronomi. Ia baru saja mau kembali menuju asrama nya ketika ia melihat gadis yang tak asing berlari menuju entah kemana. Draco menyadari gadis itu adalah si gadis payah Ravenclaw.

Entah kenapa Draco jadi mengurungkan niatnya untuk kembali ke asramanya. Ia malah mengikuti gadis payah itu.

°°°

Draco benar-benar yakin gadis itu payah. Bisa-bisanya ia malah berlari menuju danau hitam dalam keadaan gelap seperti ini. Apa dia tidak takut?

Gadis itu bahkan tidak menyadari bahwa ia sedang dibuntuti. Bagi Draco, dia benar-benar payah.

°°°

Gadis itu berhenti berlari ketika telah sampai di pinggir danau hitam. Ia memejamkan matanya dan bernapas secara teratur seolah sedang meluapkan emosinya.

Draco memperhatikan apa yang gadis itu lakukan secara diam-diam dari balik pohon besar yang ada disana.

Gadis itu kini membuka matanya. Anak rambutnya beterbangan diterpa angin malam. Namun sepersekian detik kemudian semua rambutnya beterbangan karena pita rambutnya terlepas.

Ini kali pertama Draco melihat rambut gadis itu tergerai. Ternyata rambutnya tidak sependek yang Draco kira. Rambutnya lurus nyaris menyentuh bahu.

Gadis itu kini duduk di atas rerumputan dipinggiran danau hitam.

Kini Draco keluar dari tempat persembunyiannya di balik pohon.

Gadis itu menoleh ke arahnya, sesikit terkejut mendapati Draco ada di hadapannya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, gadis payah?"

"Namaku bukan gadis payah!" River berujar dengan galak.

"Aku tau," Draco mengangguk santai sembari berjalan mendekati River, "tetapi aku mau memanggilmu begitu dan kau tidak bisa melarangku!" Draco berujar santai. Kini ia duduk di sebelah River.

River hanya mengangguk,"baiklah pirang!"

Draco menatap River dengan tatapan kesal sementara River memalingkan wajahnya ke hadapan Draco dengan tatapan menantang.

"Kenapa? Kau tidak suka?" River menatap Draco dan secara mengejutkan, ia menarik dasi Draco hingga jarak mereka sangat dekat sekarang.
"Aku akan memanggilmu begitu dan tidak ada yang akan melarangku!"

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang