08 : Hogsmeade

1.8K 244 4
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Hari ini sesuai janji, Draco sudah berdiri di court yard. Ia menunggu kedatangan River sembari sesekali mengetukkan kaki kirinya ke tanah.

"Draco!!"

Draco menoleh ke sumber suara. Ia melihat River berdiri tak terlalu jauh darinya. Gadis itu terlihat sangat sehat hari ini. Ia tampil casual dengan kaus putih kebesaran yang bagian ujungnya dimasukkan ke dalam celana jeans hitam yang ia kenakan. Ia juga mengenakan kemeja flanel dengan motif kotak- kotak berwarna biru dan hitam. Kemeja nya terlihat kebesaran sehingga ia harus menggulung bagian lengannya. Rambutnya diikat satu seperti biasa. Ia mengenakan sepatu berwarna biru yang kelihatan sedikit usang.

River berlari kecil untuk menghampiri Draco. Saat ia tiba, ia melihat Draco dari ujung rambut sampai ke bawah.

"Apa?" Tanya Draco galak.

River berdecak. "Lihat ini! Seorang pangeran itu memang berbeda ya!"

Draco mengerutkan dahinya. "Itu bermakna baik atau buruk?"

"Tentu saja baik! Kau kelihatan sangat tampan sekarang!"

Pernyataan River membuat wajah Draco merah karena malu. "Ayo pergi sekarang!" Ia dengan cepat melangkah mendahului River agar River tak menyadari bahwa wajahnya memerah.

"Draco tunggu!" Pekik River.

Saat River baru mau melangkah mengikuti Draco, tiba-tiba lengannya ditarik oleh seseorang.
"Oww!" Sontak River memekik karena terkejut.

Hal itu berhasil menarik perhatian Draco. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia mendapati Harry Potter ada di sana sendiri tanpa kedua temannya.

"Harry! Apa yang kau lakukan?" Tanya River sembari menatap Harry dengan tatapan heran.

"Aku yang harusnya bertanya! Apa yang kau lakukan dengan Draco?"

Draco memegang lengan Harry yang masih memegang lengan River. Ia menatap Harry dengan tatapan permusuhan. "Lepaskan tangannya, Potter!"

Harry balas menatapnya sengit. "Ini bukan urusanmu, Malfoy!"

"Oh ya? Ini urusanku karena dia akan pergi bersama ku sekarang!"

Sadar akan bahaya peperangan di depannya, River segera angkat bicara. "Oke!! Pertama-tama lepaskan dulu tanganku!"

Spontan Harry menyentak tangannya agar tangan Draco terlepas darinya, lalu ia melepaskan tangan River.

"Oke awalan yang baik untuk dua orang yang baik." River tersenyum canggung.

"Orang yang baik?" Harry tersenyum sarkas, "jelas bukan sebutan yang tepat untuk seorang Malfoy!"

Draco terlihat bersiap untuk membalas Harry, ia melangkah maju ke arah Harry sehingga mereka sekarang saling berhadapan dalam jarak yang cukup dekat.

"Wowww!! Wowww!!" River segera menengahi dengan menjulurkan lengannya di tengah-tengah wajah Draco dan Harry. Dia enggan berdiri di tengah mereka karena bisa saja kalau mereka kehilangan kendali dan mulai saling meninju satu sama lain, wajah River bisa kena dampaknya dan River tak mau itu terjadi.

River mendorong Harry sedikit menjauh dari Draco. "Oke Harry! Mari berdiskusi sebentar dengan ku!" River menarik tangan pemuda itu menjauh dari Draco sementara Draco masih mengawasi mereka.

"Apa yang kau lakukan dengannya?"

River menghela napasnya. "Aku membuat kesepakatan dengannya dan-"

"Kesepakatan apa?" Potong Harry.

"Kesepakatan yang..." River terdiam sebentar, kelihatan berpikir lama, "kami berlomba dan aku kalah jadi aku harus membayarnya dengan double butterbeer. "

Mata Harry menyipit. "Sejak kapan kau dekat dengannya? Aku tidak tau kau cukup dekat dengannya hingga kalian bisa saling berkompetisi."

"Itu dia! Kami berkompetisi karena kami rival!" River menjawab dengan nada yang sangat berapi-api.

"Tapi-"

"Kau sendiri? Kenapa ada disini Harry?" River memotong ucapan Harry.

"Aku ingin mengajak mu ke Yule Ball sebagai teman."

River berusaha menahan tawanya dan Harry menyadarinya.

"Kenapa? Kenapa kau terlihat seperti ingin menertawakan ku?"

"Ohh ayolah!! Aku tau Cho Chang pasti menolakmu karena dia pergi dengan Cedric. Bukan begitu?"

Rahang Harry terkatup. River bersumpah wajahnya seperti orang bodoh sekarang.

"Ohh ayolah Harry! Kita memang punya nasib yang sama. Sama-sama menyedihkan!" River tertawa kecil.

"Apa kau juga mengajak Cedric?"

"Aku tidak sebodoh dirimu Harry James Potter! Aku pura-pura bertanya padanya apakah dia sudah menemukan pasangan. Saat dia bilang dia pergi bersama Cho Chang, aku berpura-pura seolah aku hanya bertanya."

"Usaha yang bagus!"

"Usaha yang pintar!" River mengoreksi, "dan sepertinya sekarang kita resmi menjadi pasangan Yule Ball. "

Harry hanya mengangguk menanggapi kesimpulan yang diberikan River.

"Oke... sekarang aku akan pergi!"

"Hati-hati dengan Malfoy!"

River tertawa kecil. "Kau berbicara seolah Draco Malfoy adalah seorang penjahat terhebat kedua setelah Gellert Grindelwald." River tersenyum sembari melambaikan tangannya sebelum meninggalkan Harry.

°°°

Draco dan River kini tiba di Hogsmeade. Sedari tadi River selalu berbicara banyak tapi kini ia diam karena melihat seorang anak yang berjalan sembari digandeng kedua orang tuanya. Draco jelas menyadarinya. Draco berdehem hingga membuat River tersentak dari lamunannya.

"Draco! Kau mengejutkanku!" Pekik River sembari tangannya memukul bahu Draco.

"Wow, Cherry! Pukulanmu lumayan juga. Kau cocok menjadi pemain quidditch!"

River menyipitkan matanya. "Kau menghinaku ya?"

Draco mengangkat kedua alisnya, wajahnya tampak semakin menjengkelkan dimata River. "Aku hanya berbicara tentang fakta. Walaupun tubuhmu kecil tapi tenaga mu lumayan untuk menjadi pemain quidditch."

"Draco!" River memekik, "kau bodoh ya? Aku ini tinggi! Aku bahkan lebih tinggi dari Ginny dan Luna!"

"Oh ya?" Draco bertanya dengan nada mengejek. Kemudian ia menoleh kesana kemari seolah tidak melihat River lalu berjalan meninggalkan River.

"BLOODY HELL DRACO!" River sedikit memekik dan berlari kecil mengejar Draco.

Draco diam-diam tersenyum kecil mendengar teriakan gadis itu padanya.

Mereka melewati jalanan Diagon Alley dengan diiringi ucapan ucapan tidak penting River. Contohnya saat dia melihat seseorang membaca Daily Prophet dia mulai menunjuk ke arah orang itu diam-diam dan mulai menceritakan mimpinya.

"Hei Draco, apa kau tau? Setelah lulus dari Hogwarts nanti, aku ingin menjadi penulis. Aku ingin bekerja di Daily Prophet dan menulis berita yang bagus. Atau jika aku tidak bisa menjadi penulis berita, aku akan menjadi penulis buku anak-anak. Bila tidak, aku bisa menulis apapun. Yang aku tau pasti, aku ingin menulis."

Draco tersenyum kemudian berkata, "terdengar seperti impian yang tidak buruk juga."

River mengangguk kemudian menatap ke arah Draco. "Kau sendiri Draco, apa kau punya impian?"

Draco mendadak terdiam mendengar pertanyaan gadis itu. Ia menatap bola mata cokelat River yang tampak indah diterpa sinar matahari.

"Entahlah... mungkin tidak."

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang