𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊
River baru saja selesai mengirimkan surat untuk paman dan bibinya. Dia menyampaikan kelegaannya karena mereka baik-baik saja dan berjanji akan kembali mengirimkan surat pada mereka dalam dua minggu lagi.
River sekarang duduk di bawah pohon bersama Anne, Rue, Belle dan Viona yang sedang asyik membaca buku sambil sesekali mereka bercanda. River menyandarkan tubuhnya di dahan pohon. Dia kembali melanjutkan rajutannya yang sempat tertunda karena menulis surat pamannya tadi.
Tiba-tiba Anne menggoyangkan tubuhnya. "River," bisik Anne pelan.
River mengalihkan perhatiannya sejenak dari rajutannya dan mendapati Draco berdiri di depannya. River tersenyum dan meletakkan rajutannya di atas rerumputan sebelum akhirnya berdiri. Tetapi, Anne serta teman-temannya malah ikut berdiri dan bersembunyi di belakang River.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya River heran.
"Mereka bilang... dia pelahap maut," Anne menjawab dengan ragu-ragu namun jujur.
Draco mendadak menundukkan wajahnya.
"Anne! Jangan berkata seperti itu!" tegur River. "Draco tidak seperti itu. Ingat kau pernah beri cokelat kodok padanya?"
Anne mengangguk. River tersenyum puas. "Bagus!" Dia berdiri dan menghampiri Draco. "Tolong maafkan dia! Dia masih anak-anak."
"Tak perlu meminta maaf. Dia benar!"
River memutar bola matanya malas. "Kita sudah bahas ini berulang kali dan ngomong-ngomong, aku bawa jubahku!" kata River yang langsung membongkar tas ransel hitamnya yang dia sandangkan di depan badannya.
River mengeluarkan jubah resmi dengan logo asrama Slytherin. "Taraa!!" River menggoyang-goyang jubah itu dengan semangat.
Sudut bibir Draco terangkat. Gadis itu benar-benar melakukannya.
"Sudah kuberi mantera, jadi tak akan ketauan!" bisik River pelan.
Draco mengangguk dan meraih jubahnya. Dia mencoba memakai jubah itu.
"Wow!" River bergumam takjub, "jubahnya pas sekali denganmu! Padahal biasanya, kalau aku yang pakai pasti kebesaran!"
Draco tersenyum jahil. "Kau memang selalu senang pakai segala sesuatu yang kebesaran, kan?"
"Sebenarnya aku sengaja beli jubah yang ukurannya agak besar. Biar bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama dan menghemat uang pamanku tau!" River menjawab galak. Matanya membulat setiap kali Draco menjahilinya dan itu yang membuat Draco selalu termotivasi untuk mengatakan hal-hal yang membuatnya kesal.
"Ngomong-ngomong, tadi malam aku tidak melihatmu dikejar-kejar lagi."
River tersipu mendengar pertanyaan Draco. Kalau dipikir-pikir, memang sepertinya dia selalu bertemu Draco saat sedang dikejar-kejar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astronomy Tower
FantasyMeet me in the Astronomy Tower - Draco Malfoy Completed #Draco X OC All original characters belong to J.K Rowling. Most of the gif are property of Warner Bross and credit by their owner that i got from Pin.