69 : Enough!

654 73 1
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Draco menegakkan badannya saat melihat River memasuki aula besar bersama teman-temannya yang aneh. Tapi kali ini ada yang berbeda dengan kelompok mereka. Andrew si bocah Hupplepuff ada di sana dan menempeli River.

"Merasa kesal, mate?" ejek Lorenzo yang baru saja mengambil tempat di sebelah Draco.

"Jangan ganggu aku!" desis Draco.

"Oww...sungguh menakutkan," sarkas Lorenzo. "Ngomong-ngomong sudah bicara dengannya?"

Draco menoleh ke arah Lorenzo dalam gerakan yang lambat.

"Apa?" tanya Lorenzo. "Kenapa menatapku begitu?"

"Semalam kau sendiri yang mengatakan bahwa tidak ada akhir yang pasti untuk kami."

Lorenzo meneguk segelas air dari cawannya. Dia menatap Draco sesaat lalu tersenyum. "Kau tau? Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Tapi itu adalah hal yang perlu kau khawatirkan kalau kau memang serius padanya. Tapi kita masih punya banyak waktu dalam hidup kita. Mungkin saja kau dan gadis itu hanya bertemu untuk sesaat. Bukan untuk selamanya."

Draco terdiam cukup lama untuk mencerna setiap kata dari Lorenzo.

"Kau masih punya banyak waktu. Bisa saja kau bertemu orang lain dan berakhir bersamanya. Bisa saja, gadis itu hanya fase."

Draco tersenyum simpul. "Entahlah! Aku berharap begitu. Tapi aku juga tidak berharap begitu."

Lorenzo mengangguk simpatik.
"Jika aku jadi dirimu, mungkin aku akan kabur dan pergi dengannya!" gumam Lorenzo pelan.

Draco menatap Lorenzo tak percaya.

"Aku hanya bercanda!" kata Lorenzo cepat. "Aku juga tidak tau apa yang akan ku lakukan kalau ada di posisimu," sambung Lorenzo.

Draco masih diam dan tak bergeming.

Lorenzo memasukkan potongan daging kecil ke dalam mulutnya dan mengunyahnya hingga habis kemudian dia kembali berkata, "itu alasanku tidak pernah berdekatan dengan para halfblood atau para muggle-born itu. Awalnya aku membenci mereka, tapi lama kelamaan, aku merasa bahwa aku menjauhi mereka bukan lagi karena rasa benci, tapi rasa takut jika suatu hari aku menyukai salah satu dari mereka. Itu alasan aku membuat batasan dengan mereka."

"Karena kau takut?"

Lorenzo mengangguk. "Akan sangat rumit. Seperti yang kau alami sekarang kan?" tanya Lorenzo. "Tapi tidak masalah, seperti yang kubilang tadi, mungkin ini cuma fase. Tidak masalah. Jalani saja sesaat. Mungkin lama kelamaan kau akan bosan dengannya."

"Dengan siapa?" tanya Blaise yang baru saja mengambil tempat duduk di depan Lorenzo dan Draco.

Lorenzo dan Draco saling menatap selama sesaat.

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang