👻Chapter 28👻

133 26 30
                                    

makin kesini kok emot di judul unik unik gitu ya...

☆゚.*・。

Yuna memandang Handphone nya sambil sesekali menatap kearah luar kelas, hari ini kelasnya jamkos, entah kenapa guru matematika itu malas sekali masuk ke kelasnya, jika nanti dia tidak hapal rumus, salahkan gurunya.

"hari ini Haruto latihan lagi ya." gumam Yuna, matanya memandang ke pesan yang diberikan Haruto tadi, setelah Haruto mengetahui musuhnya bukan main, dia jadi lebih sering berlatih, saat kelasnya jamkos pun dia dan Kenan—yang Yuna tahu temen sekelasnya dan kapten basket— ke lapangan untuk latihan.

"dia terlalu maksain diri nggak sih." gumam Yuna lagi, tangannya mengetik sesuatu di room chatnya dengan Haruto.

To, lo dimana?

Setelah Yuna menunggu, tidak ada balasan, ada dua kemungkinan, kelas Haruto ada guru atau dia sedang latihan saat ini.

"YUNA!!" di tengah lamunannya sebuah suara menyebut namanya, gadis itu memandang kearah pintu kelas yang menampilkan salah satu anak basket, terlihat dari pakaian yang dia kenakan.

"ayo ikut gue, Haruto pingsan." setelah mendengar penjelasan anak itu, Yuna segera berlari mengikutinya ke UKS, mungkin tempat Haruto sekarang.

Benar saja, di UKS terdapat Haruto yang terbaring lemas dengan salah satu anak PMR sedang memberikan minum.

"Yuna udah dateng, yaudah gue pergi dulu, ada kelas." pamit anak PMR itu, Yuna mengangguk kemudian berjalan mendekati Haruto.

"udah gue bilang kan, jangan maksain diri, lo sih." ucap Yuna sembari mendekap tangan Haruto erat, terlihat sangat khawatir.

"gue gapapa." jawab Haruto dengan nada bergetar.

"gapapa gimana, kalau lo kayak gini sama aja lo ga bisa ikut pertandingan anjir." ucap Yuna kesal, Haruto hanya tertawa kecil kemudian mengusak kepala Yuna.

"tenang aja, gue cuma kelelahan, besok juga sembuh, bisa latihan lagi, terus bisa ikut turnamen deh." jelas Haruto, Yuna masih diam, namun terdengar suara isakan kecil dari gadis itu.

"lo lihat gue sakit gini aja udah nangis, apalagi kalau nanti..." Haruto belum menyelesaikan ucapannya karena Yuna menutup mulutnya.

"gausah bilang aneh aneh, gue gasuka." Yuna cemberut, Haruto hanya terkekeh.

"lo jamkos kan, temenin gue disini aja." ucap Haruto, Yuna mengangguk, toh ngapain juga dia di kelas.

"gue sayang sama lo." cicit Yuna, Haruto terkejut, maksud Yuna... apa?

Akkhhsisbsidndjdndjdndjd gabisa nih gabisa😭😭😭

#Author gila.

☆゚.*・。゚

Kini kita beralih ke Sunghoon, pemuda itu sedari tadi menatap kearah pintu kelas, Jay yang kebetulan duduk bersama pemuda itu hanya diam sembari menatapnya.

"lo nungguin siapa?" tanya Jay, Sunghoon sedikit terkejut saat mendengar suara Jay.

"Yuna." jawab Sunghoon jujur, jujur amat nak:')

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang