♪Chapter 3♪

406 72 32
                                    

Hari ini adalah hari terakhir MOS, oleh karena itu wajah wajah anak kelas 10 terlihat sangat gembira, karena Kakak OSIS tidak akan memarahi tanpa alasan seperti kemarin kemarin.

Hari ini juga cuma ada acara pentas seni aja, jadi siswa siswi tidak perlu diselimuti kesuraman lagi, anggap saja ini waktunya mereka berpesta.

"Adakah disini yang mau nampilin nyanyi di depan?" Tanya salah satu kakak OSIS di atas sebuah panggung sedang yang berada dalam aula ini.

Cukup lama siswa siswi berdiam diri, tidak ingin mengangkat tangan hingga—

"Oh ada dua orang nih yang angkat tangan, mau pilih yang mana nih? Atau dua duanya aja, ayo dua dua nya kesini, duet bareng." Akhirnya 2 orang itu berjalan menuju ke panggung.

"Ayo kenalan dulu yuk." Ucap kakak OSIS lalu memberikan mic ke 2 orang itu.

"Hai, gue Hueningkai, panggil aja Kai, salam kenal." Ucap Kai. Ya, salah satu orang yang mengangkat tangan adalah Kai. Ucapan Kai tadi juga membuat seluruh siswi riuh, padahal dia masih baru tadi kayaknya udah banyak fansnya.

"Emm.. hai, nama gue Wonyoung, salam kenal." Ucap orang lainnya. Ya, itu Wonyoung. Sebenarnya dia tadi tidak ingin, namun karena seorang Jay yang tiba tiba menggerakkan tangannya membuat dia berakhir di tempat ini.

"Jadi, kalian mau nyanyi lagu apa nih, kami persilahkan." Ucap kakak OSIS kemudian turun dari panggung. Kai berpikir sebentar lalu menatap Wonyoung. Dia terpaku sebentar saat bertatapan dengan gadis itu.

"Emmm.. kai?" Wonyoung memanggil nya pelan, cukup ragu, benar kan nama dia Kai?

"Oh iya, kenapa?" Tanya Kai gelagapan.

"Mau lagu apa?" Tanya Wonyoung.

"Enaknya apa?" Tanya Hueningkai.

"Tahu lagunya eric ethridge yang judulnya 'if u met me first' gak?" Tanya Wonyoung. Kai berpikir sebentar kemudian mengangguk, dia berjalan ke tempat musik kemudian untuk memberi tahu lagu yang akan mereka nyanyikan, kemudian kembali ke samping Wonyoung.

Suara musik mulai terdengar, kedua orang itu mulai bernyanyi.

'Why do you look at me like that?
Your eyes saying things that they can't take back
Feels good, feels right, it don't help'

Suara Hueningkai mengalun indah membuat beberapa siswa bertepuk tangan meriah.

'Every night when the quiet gets loud
Hate that I know what you're doin' right now
Your arms around someone else'

Kini berganti suara Wonyoung yang terdengar, tak kalah bagus membuat kaum Adam terpincut.

'Every time I'm next to you
I swear that you can feel it too
How long can we do this to ourselves?'

Mereka kini berpandangan, diiringi dengan suara Kai, terlihat pemuda tinggi itu tidak berkedip saat melihat Wonyoung. Entahlah apa yang dipikirkan olehnya.

'In a different place and time
Maybe in another life
I'll bet that baby you and I would have worked
We never get the chance to try
And what makes it worse
Is you would have loved me
If you met me first'

Mereka menyanyikan lirik tersebut bersama, masih dengan bertatap tatapan. Terlihat sangat romantis.

Hingga musik berakhir, Kai tetap menatapnya membuat Wonyoung sedikit bingung.

"H-hei? Kai." Panggil Wonyoung membuat Kai tersadar dari lamunannya.

"Ehh maaf, apa sudah selesai?" Tanya Kai, entah kenapa dia jadi loading saat ini.

"Sudah dari tadi." Jawab Wonyoung sambil tertawa kecil.

"Ayo turun." Lanjutnya membuat Kai segera turun dan kembali ke tempatnya, begitu juga dengan Wonyoung.

"Gimana penampilan gue tadi?" Tanya Hueningkai saat sampai di samping Haruto dan Yuna. Haruto mengangkat jempolnya bangga, sedangkan Yuna hanya diam.

"Ehh kenapa Yun, gak bagus ya penampilan gue?" Tanya Kai. Yuna segera menggeleng.

"Nggak kok, penampilan lo bagus banget, gue cuma—cemburu." Lanjut Yuna dalam hatinya, tidak mungkin dia akan bilang langsung bukan.

"Udahlah, ayo nikmatin acaranya lagi." Ucap Haruto membuat Yuna kembali menatap ke depan, tidak memperdulikan tatapan bingung Kai.

Di lain tempat Wonyoung masih diam saat Jay dan Jake mengejeknya. Bukan mengejek dalam hal buruk, hanya main main saja.

"Wuwuwuwuw pinter banget sih nyanyinya." Ucap Jay sambil mencubit pipi Wonyoung.

"Hihh pipinya merah nih." Ucap Jake sambil mencubit hidung Wonyoung.

"Heh, anak orang jangan digituin." Peringat seseorang yang sedari tadi berada di samping mereka, itu Heesung. Emang aneh tuh ketua OSIS, bukannya lihat di depan, malah duduk bareng Jake di bawah, walaupun tetep aja duduk di depan sendiri sih.

Peringatan Heesung tadi membuat Jake dan Jay berhenti menjahili Wonyoung.

"O iya, kenalin nih namanya Sunghoon, dia juga satu sekolah sama kita dulu, cuma dianya aja yang gak kelihatan, makanya lo pasti belum kenal." Ucap Jake memperkenalkan Sunghoon yang ada disampingnya. Sedari tadi cuma diem natap ke panggung.

"Ehh hai, namaku Wonyoung." Ucap Wonyoung sambil senyum manis. Sedikit terpesona dengan ketampanan pemuda itu.

"Hmm.. Sunghoon." Ucapnya singkat kemudian tidak berbicara lagi.

"Udah, emang gitu anaknya, ayo lanjutin nonton acaranya." Ucap Jake kemudian merangkul Wonyoung disisinya, tidak tahu saja Heesung melihatnya dengan tatapan tidak suka, awas saja, tidak ada tumpangan lagi untuk anak itu, Maybe.

TBC

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang