"Junghwan!!!"
☆゚.*・。゚
Yuna berlari menuju Junghwan yang masih tergeletak di lantai, seseorang tadi mendorongnya dan menumpahkan jus jeruk ke bajunya, dengan cepat Yuna membawa tubuh besar itu untuk duduk dan mengelap baju Junghwan dengan sapu tangannya.
"nggak papa kok kak, ini di cuci aja langsung kering." ucap Junghwan, namun Yuna tetap saja panik, dia juga heran, orang yang menabrak Junghwan itu tidak besar besar amat, tapi tenaganya kuat banget buat ngejatohin Junghwan padahal mereka cuma tabrakan bahu.
"heh! tanggung jawab lo!" teriak Yuna ke orang yang tadi menabrak Junghwan, wait... sepertinya dia kenal orang ini, dia kan...
"sorry, gue nggak sengaja." ucap orang itu kemudian berjalan pergi, namun Yuna memegang tangannya erat, dia masih ingin memarahi orang itu.
"tanggung jawab kek, dari tadi cuma diem aja, punya hati nggak sih?!" teriak Yuna, namun orang itu masih diam, dia malah menatap tajam Yuna dengan sedikit senyuman di bibirnya.
"gue merasa nggak bersalah sih, makanya gue nggak mau tanggung jawab, salah dia sendiri jatuh di depan gue, harusnya dia yang tanggung jawab minuman gue jatuh." ucapnya kemudian tersenyum kecil setelah itu berjalan pergi dengan beberapa wanita di sampingnya.
Yuna mengepalkan tangannya, benar-benar ingin menonjok orang yang dia yakini adalah Dion, orang yang selalu membuat masalah dengan banyak orang, dan yang paling Yuna benci adalah masalah Haruto dulu.
"udah kak, aku beneran gapapa kok ini." Junghwan berbicara lagi, Yuna mengangguk kemudian menyuruh Junghwan untuk membersihkan diri di kamar mandi.
Saat Yuna ingin kembali dia kembali melihat Haruto baru saja datang ke kantin, andaikan jika pemuda itu datang lebih cepat, dia ingin Haruto membalaskan dendamnya kepada Dion.
"ehh... Yun." tiba-tiba Haruto memanggilnya, Yuna sebenarnya ingin kabur, tapi yasudahlah, hadapi saja, dia juga ingin berbicara dengan Haruto soal masalah Junghwan.
"lo sendiri kan?" tanya Haruto, Yuna mengangguk, lupakan dia datang kesini dengan teman-teman sekelasnya, toh teman-temannya pasti tahu jika dia bersama Haruto.
"gue boleh minta tolong, gue sama Kenan disuruh kumpul bentar ke lapangan, bisa temenin Zee?" Yuna bimbang, mau setuju tapi dia tidak mau bertemu dengan gadis manis itu, tapi disisi lain dia juga ingin berbicara dengan Haruto.
"yaudah deh, nanti gue mau bicara bentar sama lo juga To." ucap Yuna, Haruto mengangguk kemudian memegang pergelangan tangan Yuna sebentar kemudian berjalan pergi.
Yuna berjalan mendekat kearah seorang gadis manis yang tersenyum kearahnya, jadi nama dia Zee ya? pikir Yuna.
"kakak namanya Yuna ya? kenalin aku Zee, sepupu kak Kenan." Zee mengulurkan tangannya setelah Yuna duduk, gadis itu menyambut uluran kemudian berucap. "Yuna."
"kakak tahu, kak Haruto selalu ngomongin tentang kakak ke aku, aku juga pengen banget ketemu sama kakak tapi kak Haruto selalu bilang kalau kakak sibuk, akhirnya kita ketemu ya." ucap Zee sembari tersenyum, Yuna ikut tersenyum walaupun sedari tadi dia masih diam.
"kak Haruto baikkkkk banget orangnya, dia selalu bikin aku tertawa padahal awalnya aku kira dia cuek loh." Yuna mengangguk, dia pikir juga seperti itu saat pertama kali melihat Haruto.
"kemarin pas di rumah sakit aku lihat kakak sama kak Haruto di Taman, tapi waktu aku mau deketin kakak malah pergi duluan, kenapa?" tanya Zee dengan wajah polos, Yuna menjadi bingung, dia sibuk memikirkan kata-kata yang pas.
"kakak kemarin ada acara jadi cepet-cepet." jawab Yuna, Zee mengangguk saja, mereka pun mengobrol sampai Haruto datang bersama Kenan.
"Sorry lama ya." ucap Haruto, Yuna hanya menggeleng, dia saja tidak sadar berapa lama Haruto sudah pergi karena sudah larut dalam pembicaraan dengan Zee, ternyata anak itu cukup seru dan lucu, Yuna benar-benar merasa bersalah sudah membencinya.
"Zee, ayo pulang sekarang." ucap Kenan, kebetulan setelah istirahat kedua para siswa dan siswi di pulangkan secara mendadak karena guru sedang melakukan rapat, maka dari itu Kenan mengajak Zee untuk pulang. Zee mengangguk kemudian melambaikan tangannya ke Haruto dan Yuna, meninggalkan kedua orang itu dalam keheningan.
Yuna sendiri bingung ingin bicara apa setelah berminggu-minggu mereka tidak saling berkabar, hingga dia menyadari sesuatu.
"To, kemarin lo di rumah sakit ngapain, lo sakit?" tanya Yuna, Haruto menggeleng sembari meminum Es buah di tangannya, sedari tadi Haruto diam itu karena dia sibuk makan, laper.
"kemarin nganterin Zee soalnya Kenan nggak bisa." jawab Haruto.
"Zee? dia kenapa?" tanya Yuna lagi, Haruto menghentikan kegiatannya kemudian menatap Yuna.
"gue kemarin nganterin dia cuci darah, lo tahu lah pasti." jawab Haruto, Yuna hanya melongo, kemudian menganggukkan kepala.
"lahh lo sendiri ngapain kemarin di rumah sakit?" tanya Haruto balik.
"oh kemarin Sunghoon kecelakaan, jadi gue jenguk dia." Haruto menganggukkan kepalanya kemudian menerka sesuatu.
"dia kecelakaan dimana, kapan?" tanya Haruto tiba-tiba.
"gue kapannya gatau soalnya Sunghoon atau Wonyoung yang nemuin dia juga nggak bilang pasti, tapi kalau menurut gue, malam sebelum lo lihat gue di rumah sakit, dia kecelakaan pas itu." jelas Yuna, sedikit tidak yakin, tapi sepertinya begitu.
Haruto terlihat memikirkan sesuatu, kemudian mengangguk kecil, dia mengetik sesuatu di Handphonenya kemudian menatap Yuna.
"gue anter pulang ya." Yuna mengangguk saja, toh tadi dia diantar, sama siapa lagi coba dia, orang supir-supirnya udah ilang semua, ya ini Haruto balik lagi, si Supir andalannya.
"kak Yun." panggil seseorang. itu Junghwan, dia sudah ganti baju biasa, bukan seragam, toh sekolah sudah selesai, baju seragamnya dia sampirkan di bahunya.
"langsung di cuci loh bajunya, takut nggak ilang nanti nodanya." ucap Yuna, Junghwan mengangguk dengan semangat.
"noda apa? Junghwan kenapa?" tanya Haruto, o iya Yuna lupa untuk membicarakan soal Junghwan.
"nanti deh gue ceritain, kamu mau pulang Hwan?" tanya Yuna.
"iya kak, aku kesini mau pamit pulang aja, sama makasih yang tadi." setelah Junghwan mengatakan itu dia langsung pamit pulang, setelah itu Yuna dan Haruto bersiap untuk pergi dari sekolah, meninggalkan seseorang yang terlihat menatap tajam kearah mereka.
TBC
HAI HAI HAIIIII
kangen aku nggak? lama banget ya, maapin
mumpung akhir tahun aku mencoba buat aktif Wattpad lagi, nulis" lagi maksudnya, soalnya aku aktif Wattpad juga hampir setiap hari buat baca cerita.
mungkin nggak bakalan se fast dulu, tapi semoga aja cerita ini bisa selesai cepet, ya sampai Januari depan, semoga aja deh😭😭
soalnya tahun depan ada projects lagi👻👻, tapi nggak disini sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...