Kai

62 9 6
                                    

Malam ini cukup dingin, apalagi di luar sana langit masih sedikit gerimis, padahal hari ini malam Minggu, tapi hawanya malah mengajak tidur bukannya jalan-jalan keluar.

"Kai." panggilan itu membuat seorang Pemuda yang sedari tadi menikmati angin malam di balkon berbalik, itu adalah Lea, kakaknya.

"sudah pulang kak, kapan?" tanya Kai, setahu dia kakaknya itu mendapatkan kerja dan pergi dari rumah 1 bulan ini, dia tidak tahu kapan Lea kembali ke rumah.

"tadi, lo aja yang nggak lihat gue datang." ucap Lea kemudian duduk di bangku sebelah Kai, menikmati langit malam bersama.

"Kai." panggil Lea, si empunya nama hanya berdehem.

"Kakak bertemu dengan seseorang di tempat kerja kakak sekarang, orangnya manis, kami sering kali bertegur sapa dan makan bersama." Lea memulai sesi curhatnya, Kai hanya mendengarkan saja dari pada kakak pertamanya itu mengamuk.

"lalu kapan kalian akan berpacaran?" tanya Kai setelah Lea selesai bercerita.

"entahlah, sepertinya dia juga ada rasa, tapi tidak tahu." Lea menyilangkan tangannya di dada, menahan hawa dingin yang makin lama makin menusuk saja, Kai yang melihat itu segera memberikan selimut yang ada di sampingnya.

"kalau dia nggak nembak" mending kakak aja yang nembak." saran Kai.

"masak kakak duluan yang nembak, nggak lucu." protes Lea membuat Kai tertawa kecil.

"ngomong-ngomong siapa namanya?" tanya Kai.

"sama sepertimu, tapi itu hanya nama panggilan saja." jelas Lea, Kai mengangguk kecil kemudian suasana kembali hening.

"bagaimana denganmu, sudah berhasil menaklukkan hati dia?" tanya Lea. Kai menggelengkan kepalanya.

"aku sudah menyerah kak, dia sudah menyukai orang lain, dan aku sudah menerimanya, sekarang kita hanya berteman." ucap Kai pelan, Lea melihat kekecewaan dari mata Kai, tapi bagaimana lagi, kalau sudah seperti itu harus bagaimana.

"mungkin memang dia bukan untukmu Kai, nyari yang lain dong, yang suka sama kamu kan banyak." ucap Lea.

"yakan mereka suka sama aku, bukan aku yang suka sama mereka." ucap Kai membuat Lea mengangguk paham.

"memangnya Wonyoung sekarang bersama siapa? Sunghoon?" tanya Lea, Kai menggeleng lagi.

"bukan Sunghoon, dengan saudara kembarnya." jawab Kai, Lea melongo.

"seleranya masih sama ternyata." bener juga, pasti Wonyoung mikir kalau gabisa kakaknya, ya adeknya aja.

"jangan larut dalam kesedihan, galau terus." Kai mendelik pada kakaknya itu.

"aku nggak galau kak, kan aku udah bilang aku udah menerima dia mau suka sama siapa aja." elak Kai.

"tapi tetep aja kamu sedih kan." Kai diam, iya juga sih, jadi serba salah kini perasaannya.

"mending kamu nyari yang baru, pasti bentar lagi jodohmu nyampek kok, sekarang mungkin masih nyasar aja." ucap Lea, Kai tertawa dengan perumpamaan yang dibuat kakaknya itu.

"nyasarnya sampai ke luar kota kali ya, makanya nggak ketemu ketemu." balas Kai membuat mereka berdua tertawa.

"yaudah kakak masuk, kamu juga masuk, masuk angin nanti." ucap Lea, Kai hanya mengangguk, setelah gadis itu pergi Kai kembali terdiam dengan sesekali meminum teh di cangkirnya.

"bener sih kata kak Lea, jangan galau terus, nanti pasti jodoh bakalan dateng kok, walaupun gatau siapa sih." ucap Kai kemudian terkekeh.

Pikirannya melayang pada sesuatu, kemudian terkekeh lagi.

"mungkin itu karma juga sih, gue nolak Yuna, dan Wonyoung nolak gue, lucu banget emang hidup." setelah mengatakan itu dia melihat bintang jatuh, segera dia menunduk untuk membuat harapan.

"semoga semua orang bisa bahagia, termasuk aku."

TBC

Sebenarnya Kai juga Sadboy, tapi kelihatan kayak Badboy aja, kasihan....

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang