◖Chapter 16◗

196 40 24
                                    

"Lo suka Kai ya?"






pertanyaan itu membuat Yuna terdiam, entah kenapa dia susah untuk menjawab, padahal dia memang menyukai Kai.

"emm gue pergi dulu ya Hoon, makasih udah nemenin gue." ucap Yuna lalu dengan cepat berjalan pergi, meninggalkan Sunghoon yang hanya terpaku dengan wajah datar.

"cih." Sunghoon berdecih pelan kemudian masuk gerbang dengan tangan mengepal erat.

☆゚.*・。゚

Yuna berhasil kabur dari Sunghoon kini berada di depan kelasnya, cukup sepi, jadi dia memilih untuk duduk di bangku depan kelas saja.

"Yun!" panggilan itu berhasil membuat Yuna terkejut bukan main, ternyata itu Haruto, pemuda itu baru saja datang dan melihat Yuna sedang sendirian, makanya dia menghampiri gadis itu.

"ngagetin aja sih lo." ucap Yuna membuat Haruto tertawa kemudian duduk di samping Yuna.

"lo lagian ngapain ngelamun gitu, awas tiba tiba di rasukin, katanya sekolah ini angker loh." ucap Haruto, Yuna memandang kearah sekeliling dengan tatapan takut kemudian memukul bahu Haruto keras.

"kok gue dipukul sih." ucap Haruto sambil mengelus bahunya, kuat juga pukulan Yuna.

"ya makanya jangan nakutin gue." ucap Yuna sambil mendengus tidak suka.

"oke oke maap, lo kenapa sih emangnya? bukannya masuk kelas, malah sendirian di depan." ucap Haruto. Yuna tidak menjawab, dia memandang lurus kearah depan, dimana, Kai dan Wonyoung sedang sarapan bersama, entahlah apa yang mereka makan, tapi sepertinya Kai sangat bahagia.

"cemburu ya?" tanya Haruto.

"udah tahu nanya." ketus Yuna, Haruto kenapa jadi serba salah begini.

"udah jangan dilihatin, nanti tambah sakit hati, mending lihat gue aja." ucap Haruto, Yuna berbalik memandangnya dengan tatapan bingung.

"gue ganteng kan." ucap Haruto, tentu saja dia kembali menerima pukulan dari Yuna.

"lo bisa nggak sih serius dikit." kesal Yuna membuat Haruto tertawa pelan.

"ya gimana, gue cuma mau ngehibur lo, kalau lo mau marah, mau cemburu, ya silakan, mau gimana lagi, kalau dia udah suka sama yang lain, mau dipaksain?" tanya Haruto, tunggu, ini dia berbicara tentang dirinya sendiri kah?

"kok lo tiba tiba jadi bijak gini sih To, makan apa lo semalem?" tanya Yuna, Haruto cemberut, tuhkan dia dari tadi salah mulu.

"btw, hari ini lo dianter?" tanya Haruto. Yuna menggeleng.

"gue jalan kaki." jawab Yuna, Haruto memiringkan kepalanya bingung.

"kok lo gaada chat gue suruh jemput? biasanya kan gitu, jadi tadi lo jalan kaki sampai sekolah? sendiri?" pertanyaan bertubi tubi dari Haruto membuat Yuna tertawa.

"gue tadi jalan kaki full, dan nggak sendiri, di jalan tadi gue ketemu sama Sunghoon, dia nemenin gue sampai sekolah, beliin gue minum juga." jelas Yuna sambil memperlihatkan minuman yang sedari tadi dia pegang.

"oh, gitu." jawab Haruto, tolong peka lah Yuna, pemuda itu cemburu, tapi ya namanya Yuna.

"udah sana lo balik kelas, bentar lagi udah masuk loh." ucap Yuna. Haruto tersadar dan segera merubah raut wajahnya yang tadi terlihat suram.

"oke gue balik kelas, bye Yun, kalau nanti gue gabisa nyontek ya." ucap Haruto melucu, Yuna hanya tertawa kemudian melambaikan tangan kearah Haruto.

"Haruto haruto, dalam keadaan cemburu pun lo masih bisa ngelawak." ucap Haruto pelan sembari menggelengkan kepala, setelah itu dia berjalan menuju kelasnya yang tak jauh dari tempat Yuna.

Di sisi lain, ada Kai dan Wonyoung yang masih duduk santai di depan kelas Kai sembari menikmati makanan yang sedari tadi mereka makan.

"kuenya beneran enak kan Kai?" tanya Wonyoung, meskipun dari tadi Kai sudah memuji kue kering buatannya itu enak, dia masih tidak yakin karena ini pertama kalinya dia membuat kue sendiri.

"beneran enak kok, aku yakin kalau jualan kamu pasti laku banyak, apalagi yang jual secantik kamu." humm.. modus Kai, Wonyoung hanya tertawa kecil, sudah kebal dengan gombalan.

"yaudah, makasih ya udah njemput aku tadi plus nyoba kue buatanku, aku jadi yakin buat jualan kue ini." ucap Wonyoung, Kai mengangguk setuju, sebelum berpisah Kai meminta 2 kue lagi untuk camilannya dikelas nanti, tentu saja Wonyoung memberikannya.

"bye Kai." ucap Wonyoung kemudian berjalan menuju kelasnya, di kotak makannya masih ada beberapa bungkus kue, mungkin dia bisa membagikannya pada seluruh kelas.

dan benar saja, Wonyoung membagikan kuenya kepada seluruh kelas, ternyata memang banyak yang menyukai kue buatannya, Wonyoung senang tentu saja, mungkin dia akan membuat kue ini lagi dan menitipkan dagangannya di kantin sekolah sebagai awal bisnisnya.

"Yuna, mau kue." ucap Wonyoung sambil menyondorkan kotak makannya kearah Yuna, dia yakin hanya Yuna yang belum mengambil kuenya sama sekali.

Yuna hanya menatap kue dan Wonyoung secara bergantian, entahlah apa yang dia pikirkan saat ini, tapi...

"aku tidak suka kue." jawab Yuna singkat kemudian berjalan menuju bangkunya, ngomong ngomong, Yuna dan Wonyoung tidak sebangku walaupun nama mereka berdekatan, dan itu membuat Yuna sangat bersyukur, dia tidak perlu berbicara pada gadis itu.

Wonyoung menatap kepergian Yuna dengan tatapan bingung, gadis itu kenapa menjadi dingin lagi, padahal kemarin kemarin mereka masih dekat.

"mungkin moodnya sedang tidak baik." ucap Wonyoung pelan, dia pun berjalan ke bangkunya, hanya berjarak satu bangku dengan tempat Yuna.

KRINGG!!!

Suara bel itu menandakan kalau hari pertama ulangan segera dimulai.

TBC

Hai hai bagaimana part kali ini? apakah greget, hehe...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang